Kamis, 31 Juli 2008

Mau Tahu Perbedaan Netbook dan Notebook?

Ardhi Suryadhi - detikinet
Jakarta - Industri PC telah melahirkan spesies produk baru. Bentuknya terlihat seperti notebook tetapi bukan notebook. Produk ini diberi nama netbook. Seperti apa ciri-cirinya?

Budi Wahyu Jati, Country Manager Intel Indonesia menjelaskan, perbedaan antara netbook dan notebook yang paling mendasar adalah dari sisi fungsionalitas. Netbook ditujukan bagi pengguna yang bersifat content consumption sementara notebook lebih kepada pengguna yang content maker.

"Pengguna netbook lebih cocok untuk pengguna yang menggunakan perangkat ini untuk berinternet, chatting, mendengarkan musik dan video. Kalau notebook tugasnya lebih berat lagi, dan lebih cocok untuk mereka yang menciptakan suatu konten, seperti mengedit video atau gambar," tuturnya, dalam temu media di Cafe Neo Vanity Jakarta, Kamis petang (17/7/2008).

Dari ukuran pun kita bisa langsung membedakan kedua perangkat ini. Netbook memiliki ukuran layar terbatas antara 7-10 inci, sedangkan notebook minimal memiliki layar 10 inci dan maksimal 17 inci. "Netbook tidak bakal dibuat dengan layar melebihi 10 inci, kalau sudah melebihi itu bukan netbook lagi," tukas Budi.

Ketersediaan input dan output devices di netbook juga lebih terbatas. Dengan ukuran yang lebih mungil dan praktis, perangkat ini tidak memiliki optical disk drive dan hanya mengandalkan slot USB.

Alasannya, kata Budi, karena netbook sengaja dibuat seringkas mungkin untuk memudahkan dibawa penggunanya. Hal itu sejalan dengan kegunaannya yang lebih condong untuk content consumption.

Pastinya dari sisi harga keduanya tentu juga berbeda. Rata-rata netbook dibanderol di kisaran US$ 250 - US$ 450, sedangkan notebook minimal US$ 500.

Di Indonesia sendiri, sejumlah produsen PC telah masuk ke bisnis netbook. Acer adalah produsen PC teranyar yang merilis netbook Aspire One. Sebelumnya ada Zyrex, Asus, MSI dan Hewlett-Packard -- dengan mini notebooknya -- yang telah lebih dulu menjejakkan kaki di lahan bisnis ini.

Jadi, apa pilihan Anda?

Kendalikan Notebook dengan Gerakan Isyarat


Singapura - Zaman semakin maju, cara berpikir manusia pun sudah dapat menembus hal yang dulunya mungkin hanya sebatas imajinasi. Seperti untuk mengendalikan notebook yang tak perlu lagi disentuh secara langsung, cukup dengan menggerakkan tangan dari wilayah tertentu dan tanpa menyentuhnya, notebook tersebut sudah dapat dikendalikan.

Pengalaman baru inilah yang coba untuk ditawarkan oleh Toshiba. Sebuah revolusi mengendalikan komputer melalui gerakan isyarat tanpa bersentuhan langsung dengan perangkat tersebut.

Fitur unik ini bernama Gesture Control. David Woon, Senior Specialist -- Product Marketing South & South East Asia Toshiba mengatakan, cara kerja fitur ini karena adanya gerakan tangan sederhana yang terekam oleh kamera yang terdapat pada notebook.

Jadi kamera tersebut seolah dapat membaca gerakan tangan pengguna. Namun sayangnya tak semua gerakan dapat dibaca kamera ini. "Ada tiga gerakan yang sampai saat ini baru bisa dibaca, yaitu perintah 'stop', 'play' dan 'pause'. Ketiganya dijalankan dari jarak jauh seperti menggunakan mouse," ujar David dalam acara peluncuran di Geek Terminal Singapura, Selasa (27/7/2008).

Gerakan tangan pengguna pun sudah ditentukan bagaimana harus digerakkan agar bisa dibaca oleh fitur ini. "Jadi berjalan layaknya mouse, ketika kita ingin menyalakan video ataupun men-stop film yang kita tonton tak perlu lagi menyentuh secara langsung atau menggunakan remote. Cukup dari jarak jauh saja," imbuhnya.

David menjelaskan, jarak maksimal untuk mengendalikan notebook berfitur Gesture Control adalah sekitar dua meter. Tapi disarankan David, pengguna dapat menggunakannya di kisaran jarak setengah hingga satu meter.

Pertama di Dunia

Sebagai fitur baru, kemampuan ini tentunya belum dimiliki oleh semua jenis notebook besutan Toshiba. Yakni cuma ada di dua notebook anyar mereka, F50 dan G50. Kedua produk tersebut baru saja diluncurkan di Singapura, sedangkan untuk sampai di pasar PC tanah air, pengguna masih harus bersabar hingga akhir Agustus.

Toshiba terlihat amat optimistis dengan kemampuan dua produknya ini. Bahkan, Melinda Pudjo, Assistant Manager Strategic Planning & Communication PT Techking Enterprises Indonesia selaku distributor notebook Toshiba di tanah air berujar bahwa Toshiba menjadi vendor PC pertama yang memiliki kemampuan 'gesture control' ini. "Vendor lain sampai saat ini belum ada yang memiliki," tegasnya.

Fitur unik lainnya yang terdapat pada dua notebook ini adalah fitur Face Navigation. Yakni, fitur yang mampu mengenali dan mengingat wajah yang muncul di layar dan menampilkan mereka dalam sebuah petunjuk pencarian.

David mengatakan, kemampuan unik kedua notebook anyar Toshiba ini tak lain adalah karena ditautkannya Toshiba Quad Core HD Prosesor. Berasal dari multi-core technology berkinerja tinggi dari Cell Broadband Engine (Cell/B.E.) dan digabungkan dengan Toshiba advanced image processing technology, Toshiba Quad Core HD Prosesor mengintegerasikan keempat synergistic processing elements dan fungsi-fungsi co-processor yang terdedikasi yang mampu mendukung high definition video stream, image recognition dan image processing.

Perbedaan antara F50 dan G50 hanya terdapat di ukuran layar. F50 yang dibanderol seharga 2999 Dollar Singapura berlayar 15,4 inch, sedangkan G50 yang dihargai
4299 Dollar Singapura berlayar 18,4 inch.

Keterangan Foto: David Woon tengah mendemonstrasikan Gesture Control pada G50. Fotografer: Ardhi Suryadhi/detikINET.

Rp 100 Ribu, Laptop Termurah di Dunia?


Devi Suzanti - detikinet
Sebuah proyek ambisius sedang berjalan untuk mencapai hasil yang mungkin saat ini tak terbayangkan: membuat laptop seharga USD 10 atau sekitar Rp 100 ribu saja. Terdengar tidak masuk akal?

Proyek itu digarap oleh Indian Institute of Science di Bangalore, India, yang bekerjasama dengan Indian Institute Technologi di Chennai. D. Purandeswari, selaku menteri pendidikan , berkata pada konfrensi di Delhi proyek ini dimaksudkan untuk menaikan kualitas pendidikan di India.

Seperti dikutip detikINET dari Softpedia, Kamis (31/7/2008), program ini agaknya masih jauh di awang-awang. Purandeswari saja belum bisa membeberkan spesifikasi laptop super murah tersebut, baik dari sisi bentuk maupun jeroan.

Saat ini spesies komputer jinjing paling murah yang ada di pasaran adalah jenis Netbook. Mulai dari Asus Eee PC, Zyrex Anoa hingga MSI U100 Wind Netbook.

Meski inspirasinya adalah proyek laptop murah USD 100 ala One Laptop per Child (OLPC), kebanyakan Netbook yang ada di pasaran dibanderol pada harga Rp 3 juta hingga Rp 5 juta.

Laptop termurah di pasaran saat ini mungkin adalah J-Pro Mini Laptop JL7100 dari JoinTech yang dibanderol USD 99 (sekitar Rp 900 ribu). J-Pro menggunakan sistem operasi Windows CE 5.0 dan memiliki aplikasi dengan kemampuan sangat terbatas.

Lembaga analisa pasar Gartner memprediksi laptop USD 100 saja masih terlalu jauh dari kenyataan, apalagi untuk laptop USD 10. "Dalam tiga tahun ke depan pun, laptop USD 100 masih belum menjadi target yang realistis," sebut analisa Gartner.

Senin, 28 Juli 2008

Laptop Termurah Rp 1 Juta-an?


Fransiska Ari Wahyu - detikinet

Impulse NPX-9000 (alibaba.com)

Taiwan - Serbuan laptop murah kian tak terbendung. Menambah panjang deretan laptop murah, sebuah laptop besutan perusahaan Taiwan seharga USD 130 atau sekitar Rp 1,1 juta hadir menyapa konsumen.

Dikutip detikINET dari PCWorld, Senin (28/7/2008), laptop Impulse NPX-9000 yang diklaim sebagai laptop termurah di dunia hadir dengan layar 7 inchi, dengan sistem operasi Linux.

Laptop tersebut dibekali dengan prosesor 400 MHz, RAM 128 MB, flash storage 1 GB dan sebuah dongle koneksi nirkabel opsional, serta software produktivitas, web browser, dan software multimedia.

Bagi konsumen yang tertarik dengan laptop tersebut, bisa membelinya di Alibaba.com melalui toko online perusahaan Taiwan, Carapelli.

Selama ini laptop yang menyandang predikat termurah adalah XO, besutan One Laptop Per Child, yang dibandrol pada harga USD 188, tahun lalu. Laptop XO ini memiliki beberapa keterbatasan, seperti prosessor yang lambat dan kemampuan grafis yang terbatas.

Produsen laptop tampaknya memang berlomba-lomba mengembangkan laptop murah. Minggu lalu, perusahaan CherryPal memperkenalkan sebuah mini-desktop USD 249, yang dibekali dengan prosessor 400 MHZ, RAM 256 MB, serta flash storage internal 4 GB.

Beberapa waktu lalu, mantan CTO OLPC, Mary Lou Jepsen sesumbar akan menelurkan laptop seharga USD 75 di tahun 2010. Berdiri di bawah bendera Pixel Qi, perusahaannya sendiri, dia yakin jatuhnya harga RAM dan komponen akan menyebabkan turunnya harga laptop.

Produsen PC Asustek pun memiliki laptop murah andalan, yakni Eee PC, yang generasi pertamanya diluncurkan ke pasar tahun lalu, dan sukses terjual sebanyak 350 ribu unit di kuartal pertama. Eee PC yang dipatok pada kisaran USD 300 dilengkapi dengan prosessor Intel 800 MHz, RAM 512 MB, dan flash storage 2 GB.

Jumat, 18 Juli 2008

HP 2133: Siap Menyaingi Eee PC

Ketika Asus Eee PC dirilis, tidak banyak yang mengira hebohnya akan seperti ini. Namun total penjualan Eee PC yang mencapai 350 ribu cuma dalam waktu 3 bulan sudah menunjukkan potensi pasar low-cost PC. Tidak heran jika banyak pabrikan tergiur untuk masuk ke pasar tersebut, termasuk Hewlett Packard (HP).

HP pun meluncurkan notebook berharga murah yang bernama lengkap HP 2133 Mini-Note PC. Perangkat ini memiliki ukuran layar 8,9 inci—atau sama seperti Asus Eee PC generasi kedua (Eee PC 900)—namun dengan resolusi lebih tinggi, yaitu 1280x768 pixel. Media penyimpanan HP 2133 bisa berupa SSD maupun harddisk notebook biasa (2,5 inci) yang tersedia dalam berbagai ukuran. Fasilitas lainnya adalah 2 port USB, slot SDHC, Express Card, dan gigabit Ethernet. HP 2133 juga menyediakan keyboard berukuran 92% ukuran penuh, sehingga tetap memberikan kenyamanan mengetik terlepas dari bentuknya yang mungil.

Namun berbeda dengan Eee PC yang menggunakan prosesor Intel, HP lebih memilih menggunakan prosesor VIA C-7M. Pemilihan ini agak mengecewakan mengingat performa prosesor VIA C-7M masih di bawah prosesor Intel kelas Celeron sekalipun. Namun kabarnya pemilihan prosesor VIA ini adalah bagian dari rencana jangka panjang HP untuk menggunakan prosesor VIA generasi terbaru yang disebut Isiah. Isiah masih dalam tahap fabrikasi, namun dikabarkan memiliki kinerja yang handal. Mengingat C7-M kompatibel dengan Isiah, di masa depan HP 2133 dapat dengan mudah di-upgrade ke Isiah.

HP 2133 sendiri dijual dengan rentang harga yang bervariasi, mulai dari US$ 500 sampai US$ 750. Unit paling murah memiliki spesifikasi prosesor VIA C7-M 1.0GHz, memori 512MB, memori SSD 4GB, dengan sistem operasi Novell Suse Linux. Sayangnya kami belum mendapat konfirmasi kapan produk ini hadir di pasaran Indonesia.

Harga & Spek Mini-Laptop Layar 7 inci, 800x480

Mini-Laptop di pasar Jakarta

Asus Eee PC 2G Surf (Linux)
Prosesor Intel Celeron Mobile 800MHz; RAM 512MB; SSD 2GB; Bobot 0,92kg; Dimensi 225x165x21 mm; Baterai 4-sel=2,8 jam (klaim Asus); Perlengkapan 802.11b/g, ethernet, hi-definition audio, mikropon, speaker, tidak ada kamera.
Harga Rp 2,6 juta

Asus Eee PC 4G (Windows XP/Linux)
Prosesor Intel Celeron 900GHz; RAM 512MB; SSD 4GB; Bobot 0,92kg; Dimensi 225x165x21 mm; Baterai 4-sel=2,8 jam (klaim Asus); Perlengkapan 802.11b/g, ethernet, hi-definition audio, mikropon, speaker, kamera 0,3 megapixel.
Harga Rp 3,47 juta

Asus Eee PC 8G (Linux)
Prosesor Intel Mobile Celeron 900GHz; RAM 1GB; SSD 8GB; Bobot 0,92kg; Dimensi 225x165x21 mm; Baterai 4-sel=2,8 jam (klaim Asus); Perlengkapan 802.11b/g, ethernet, hi-definition audio, mikropon, speaker, kamera 0,3 megapixel.
Harga
Rp 4,65 juta

Harga & Spek Mini-Laptop Layar 10 inci

MSI Wind (Windows XP Home) Prosesor Intel Atom N270 1,6GHz; RAM 1GB (max 2GB); HDD 80GB; Bobot 1kg; Dimensi 260x180x31,5 mm (1.474 cm3); Baterai 3-sel=2jam; Kinerja MobileMark 2007 skor 72, 3DMark03 skor 606, booting 34 detik; Perlengkapan 802.11b/g, Bluetooth, ethernet, 3 USB 2.0, 4-in-1 card reader, mic-in port, line-in port, headphone out, kamera 1,3 megapixel. Harga Rp 5,8 juta