Kamis, 31 Juli 2008

Mau Tahu Perbedaan Netbook dan Notebook?

Ardhi Suryadhi - detikinet
Jakarta - Industri PC telah melahirkan spesies produk baru. Bentuknya terlihat seperti notebook tetapi bukan notebook. Produk ini diberi nama netbook. Seperti apa ciri-cirinya?

Budi Wahyu Jati, Country Manager Intel Indonesia menjelaskan, perbedaan antara netbook dan notebook yang paling mendasar adalah dari sisi fungsionalitas. Netbook ditujukan bagi pengguna yang bersifat content consumption sementara notebook lebih kepada pengguna yang content maker.

"Pengguna netbook lebih cocok untuk pengguna yang menggunakan perangkat ini untuk berinternet, chatting, mendengarkan musik dan video. Kalau notebook tugasnya lebih berat lagi, dan lebih cocok untuk mereka yang menciptakan suatu konten, seperti mengedit video atau gambar," tuturnya, dalam temu media di Cafe Neo Vanity Jakarta, Kamis petang (17/7/2008).

Dari ukuran pun kita bisa langsung membedakan kedua perangkat ini. Netbook memiliki ukuran layar terbatas antara 7-10 inci, sedangkan notebook minimal memiliki layar 10 inci dan maksimal 17 inci. "Netbook tidak bakal dibuat dengan layar melebihi 10 inci, kalau sudah melebihi itu bukan netbook lagi," tukas Budi.

Ketersediaan input dan output devices di netbook juga lebih terbatas. Dengan ukuran yang lebih mungil dan praktis, perangkat ini tidak memiliki optical disk drive dan hanya mengandalkan slot USB.

Alasannya, kata Budi, karena netbook sengaja dibuat seringkas mungkin untuk memudahkan dibawa penggunanya. Hal itu sejalan dengan kegunaannya yang lebih condong untuk content consumption.

Pastinya dari sisi harga keduanya tentu juga berbeda. Rata-rata netbook dibanderol di kisaran US$ 250 - US$ 450, sedangkan notebook minimal US$ 500.

Di Indonesia sendiri, sejumlah produsen PC telah masuk ke bisnis netbook. Acer adalah produsen PC teranyar yang merilis netbook Aspire One. Sebelumnya ada Zyrex, Asus, MSI dan Hewlett-Packard -- dengan mini notebooknya -- yang telah lebih dulu menjejakkan kaki di lahan bisnis ini.

Jadi, apa pilihan Anda?

Kendalikan Notebook dengan Gerakan Isyarat


Singapura - Zaman semakin maju, cara berpikir manusia pun sudah dapat menembus hal yang dulunya mungkin hanya sebatas imajinasi. Seperti untuk mengendalikan notebook yang tak perlu lagi disentuh secara langsung, cukup dengan menggerakkan tangan dari wilayah tertentu dan tanpa menyentuhnya, notebook tersebut sudah dapat dikendalikan.

Pengalaman baru inilah yang coba untuk ditawarkan oleh Toshiba. Sebuah revolusi mengendalikan komputer melalui gerakan isyarat tanpa bersentuhan langsung dengan perangkat tersebut.

Fitur unik ini bernama Gesture Control. David Woon, Senior Specialist -- Product Marketing South & South East Asia Toshiba mengatakan, cara kerja fitur ini karena adanya gerakan tangan sederhana yang terekam oleh kamera yang terdapat pada notebook.

Jadi kamera tersebut seolah dapat membaca gerakan tangan pengguna. Namun sayangnya tak semua gerakan dapat dibaca kamera ini. "Ada tiga gerakan yang sampai saat ini baru bisa dibaca, yaitu perintah 'stop', 'play' dan 'pause'. Ketiganya dijalankan dari jarak jauh seperti menggunakan mouse," ujar David dalam acara peluncuran di Geek Terminal Singapura, Selasa (27/7/2008).

Gerakan tangan pengguna pun sudah ditentukan bagaimana harus digerakkan agar bisa dibaca oleh fitur ini. "Jadi berjalan layaknya mouse, ketika kita ingin menyalakan video ataupun men-stop film yang kita tonton tak perlu lagi menyentuh secara langsung atau menggunakan remote. Cukup dari jarak jauh saja," imbuhnya.

David menjelaskan, jarak maksimal untuk mengendalikan notebook berfitur Gesture Control adalah sekitar dua meter. Tapi disarankan David, pengguna dapat menggunakannya di kisaran jarak setengah hingga satu meter.

Pertama di Dunia

Sebagai fitur baru, kemampuan ini tentunya belum dimiliki oleh semua jenis notebook besutan Toshiba. Yakni cuma ada di dua notebook anyar mereka, F50 dan G50. Kedua produk tersebut baru saja diluncurkan di Singapura, sedangkan untuk sampai di pasar PC tanah air, pengguna masih harus bersabar hingga akhir Agustus.

Toshiba terlihat amat optimistis dengan kemampuan dua produknya ini. Bahkan, Melinda Pudjo, Assistant Manager Strategic Planning & Communication PT Techking Enterprises Indonesia selaku distributor notebook Toshiba di tanah air berujar bahwa Toshiba menjadi vendor PC pertama yang memiliki kemampuan 'gesture control' ini. "Vendor lain sampai saat ini belum ada yang memiliki," tegasnya.

Fitur unik lainnya yang terdapat pada dua notebook ini adalah fitur Face Navigation. Yakni, fitur yang mampu mengenali dan mengingat wajah yang muncul di layar dan menampilkan mereka dalam sebuah petunjuk pencarian.

David mengatakan, kemampuan unik kedua notebook anyar Toshiba ini tak lain adalah karena ditautkannya Toshiba Quad Core HD Prosesor. Berasal dari multi-core technology berkinerja tinggi dari Cell Broadband Engine (Cell/B.E.) dan digabungkan dengan Toshiba advanced image processing technology, Toshiba Quad Core HD Prosesor mengintegerasikan keempat synergistic processing elements dan fungsi-fungsi co-processor yang terdedikasi yang mampu mendukung high definition video stream, image recognition dan image processing.

Perbedaan antara F50 dan G50 hanya terdapat di ukuran layar. F50 yang dibanderol seharga 2999 Dollar Singapura berlayar 15,4 inch, sedangkan G50 yang dihargai
4299 Dollar Singapura berlayar 18,4 inch.

Keterangan Foto: David Woon tengah mendemonstrasikan Gesture Control pada G50. Fotografer: Ardhi Suryadhi/detikINET.

Rp 100 Ribu, Laptop Termurah di Dunia?


Devi Suzanti - detikinet
Sebuah proyek ambisius sedang berjalan untuk mencapai hasil yang mungkin saat ini tak terbayangkan: membuat laptop seharga USD 10 atau sekitar Rp 100 ribu saja. Terdengar tidak masuk akal?

Proyek itu digarap oleh Indian Institute of Science di Bangalore, India, yang bekerjasama dengan Indian Institute Technologi di Chennai. D. Purandeswari, selaku menteri pendidikan , berkata pada konfrensi di Delhi proyek ini dimaksudkan untuk menaikan kualitas pendidikan di India.

Seperti dikutip detikINET dari Softpedia, Kamis (31/7/2008), program ini agaknya masih jauh di awang-awang. Purandeswari saja belum bisa membeberkan spesifikasi laptop super murah tersebut, baik dari sisi bentuk maupun jeroan.

Saat ini spesies komputer jinjing paling murah yang ada di pasaran adalah jenis Netbook. Mulai dari Asus Eee PC, Zyrex Anoa hingga MSI U100 Wind Netbook.

Meski inspirasinya adalah proyek laptop murah USD 100 ala One Laptop per Child (OLPC), kebanyakan Netbook yang ada di pasaran dibanderol pada harga Rp 3 juta hingga Rp 5 juta.

Laptop termurah di pasaran saat ini mungkin adalah J-Pro Mini Laptop JL7100 dari JoinTech yang dibanderol USD 99 (sekitar Rp 900 ribu). J-Pro menggunakan sistem operasi Windows CE 5.0 dan memiliki aplikasi dengan kemampuan sangat terbatas.

Lembaga analisa pasar Gartner memprediksi laptop USD 100 saja masih terlalu jauh dari kenyataan, apalagi untuk laptop USD 10. "Dalam tiga tahun ke depan pun, laptop USD 100 masih belum menjadi target yang realistis," sebut analisa Gartner.

Senin, 28 Juli 2008

Laptop Termurah Rp 1 Juta-an?


Fransiska Ari Wahyu - detikinet

Impulse NPX-9000 (alibaba.com)

Taiwan - Serbuan laptop murah kian tak terbendung. Menambah panjang deretan laptop murah, sebuah laptop besutan perusahaan Taiwan seharga USD 130 atau sekitar Rp 1,1 juta hadir menyapa konsumen.

Dikutip detikINET dari PCWorld, Senin (28/7/2008), laptop Impulse NPX-9000 yang diklaim sebagai laptop termurah di dunia hadir dengan layar 7 inchi, dengan sistem operasi Linux.

Laptop tersebut dibekali dengan prosesor 400 MHz, RAM 128 MB, flash storage 1 GB dan sebuah dongle koneksi nirkabel opsional, serta software produktivitas, web browser, dan software multimedia.

Bagi konsumen yang tertarik dengan laptop tersebut, bisa membelinya di Alibaba.com melalui toko online perusahaan Taiwan, Carapelli.

Selama ini laptop yang menyandang predikat termurah adalah XO, besutan One Laptop Per Child, yang dibandrol pada harga USD 188, tahun lalu. Laptop XO ini memiliki beberapa keterbatasan, seperti prosessor yang lambat dan kemampuan grafis yang terbatas.

Produsen laptop tampaknya memang berlomba-lomba mengembangkan laptop murah. Minggu lalu, perusahaan CherryPal memperkenalkan sebuah mini-desktop USD 249, yang dibekali dengan prosessor 400 MHZ, RAM 256 MB, serta flash storage internal 4 GB.

Beberapa waktu lalu, mantan CTO OLPC, Mary Lou Jepsen sesumbar akan menelurkan laptop seharga USD 75 di tahun 2010. Berdiri di bawah bendera Pixel Qi, perusahaannya sendiri, dia yakin jatuhnya harga RAM dan komponen akan menyebabkan turunnya harga laptop.

Produsen PC Asustek pun memiliki laptop murah andalan, yakni Eee PC, yang generasi pertamanya diluncurkan ke pasar tahun lalu, dan sukses terjual sebanyak 350 ribu unit di kuartal pertama. Eee PC yang dipatok pada kisaran USD 300 dilengkapi dengan prosessor Intel 800 MHz, RAM 512 MB, dan flash storage 2 GB.

Jumat, 18 Juli 2008

HP 2133: Siap Menyaingi Eee PC

Ketika Asus Eee PC dirilis, tidak banyak yang mengira hebohnya akan seperti ini. Namun total penjualan Eee PC yang mencapai 350 ribu cuma dalam waktu 3 bulan sudah menunjukkan potensi pasar low-cost PC. Tidak heran jika banyak pabrikan tergiur untuk masuk ke pasar tersebut, termasuk Hewlett Packard (HP).

HP pun meluncurkan notebook berharga murah yang bernama lengkap HP 2133 Mini-Note PC. Perangkat ini memiliki ukuran layar 8,9 inci—atau sama seperti Asus Eee PC generasi kedua (Eee PC 900)—namun dengan resolusi lebih tinggi, yaitu 1280x768 pixel. Media penyimpanan HP 2133 bisa berupa SSD maupun harddisk notebook biasa (2,5 inci) yang tersedia dalam berbagai ukuran. Fasilitas lainnya adalah 2 port USB, slot SDHC, Express Card, dan gigabit Ethernet. HP 2133 juga menyediakan keyboard berukuran 92% ukuran penuh, sehingga tetap memberikan kenyamanan mengetik terlepas dari bentuknya yang mungil.

Namun berbeda dengan Eee PC yang menggunakan prosesor Intel, HP lebih memilih menggunakan prosesor VIA C-7M. Pemilihan ini agak mengecewakan mengingat performa prosesor VIA C-7M masih di bawah prosesor Intel kelas Celeron sekalipun. Namun kabarnya pemilihan prosesor VIA ini adalah bagian dari rencana jangka panjang HP untuk menggunakan prosesor VIA generasi terbaru yang disebut Isiah. Isiah masih dalam tahap fabrikasi, namun dikabarkan memiliki kinerja yang handal. Mengingat C7-M kompatibel dengan Isiah, di masa depan HP 2133 dapat dengan mudah di-upgrade ke Isiah.

HP 2133 sendiri dijual dengan rentang harga yang bervariasi, mulai dari US$ 500 sampai US$ 750. Unit paling murah memiliki spesifikasi prosesor VIA C7-M 1.0GHz, memori 512MB, memori SSD 4GB, dengan sistem operasi Novell Suse Linux. Sayangnya kami belum mendapat konfirmasi kapan produk ini hadir di pasaran Indonesia.

Harga & Spek Mini-Laptop Layar 7 inci, 800x480

Mini-Laptop di pasar Jakarta

Asus Eee PC 2G Surf (Linux)
Prosesor Intel Celeron Mobile 800MHz; RAM 512MB; SSD 2GB; Bobot 0,92kg; Dimensi 225x165x21 mm; Baterai 4-sel=2,8 jam (klaim Asus); Perlengkapan 802.11b/g, ethernet, hi-definition audio, mikropon, speaker, tidak ada kamera.
Harga Rp 2,6 juta

Asus Eee PC 4G (Windows XP/Linux)
Prosesor Intel Celeron 900GHz; RAM 512MB; SSD 4GB; Bobot 0,92kg; Dimensi 225x165x21 mm; Baterai 4-sel=2,8 jam (klaim Asus); Perlengkapan 802.11b/g, ethernet, hi-definition audio, mikropon, speaker, kamera 0,3 megapixel.
Harga Rp 3,47 juta

Asus Eee PC 8G (Linux)
Prosesor Intel Mobile Celeron 900GHz; RAM 1GB; SSD 8GB; Bobot 0,92kg; Dimensi 225x165x21 mm; Baterai 4-sel=2,8 jam (klaim Asus); Perlengkapan 802.11b/g, ethernet, hi-definition audio, mikropon, speaker, kamera 0,3 megapixel.
Harga
Rp 4,65 juta

Harga & Spek Mini-Laptop Layar 10 inci

MSI Wind (Windows XP Home) Prosesor Intel Atom N270 1,6GHz; RAM 1GB (max 2GB); HDD 80GB; Bobot 1kg; Dimensi 260x180x31,5 mm (1.474 cm3); Baterai 3-sel=2jam; Kinerja MobileMark 2007 skor 72, 3DMark03 skor 606, booting 34 detik; Perlengkapan 802.11b/g, Bluetooth, ethernet, 3 USB 2.0, 4-in-1 card reader, mic-in port, line-in port, headphone out, kamera 1,3 megapixel. Harga Rp 5,8 juta

Harga & Spek Mini-Laptop Layar 8,9 inci

Acer Aspire One (Linux) Prosesor Intel Atom N270 1,6GHz; RAM 512MB; SSD 8GB; Bobot 1kg; Dimensi 248,9x170,2x28,96 mm; Baterai 3-sel=3jam; 6-sel=7jam; Perlengkapan 802.11b/g, ethernet, 3 USB 2.0, VGA, 3,5mm audio out, 1 slot PCI mini untuk WWAN, kamera 1,3 megapixel, SDHC dan media reader Harga Rp 4,1 juta

Asus Eee PC 900 (Windows XP Home) Layar 1024x600; Prosesor Intel Celeron Mobile 900MHz; RAM 1GB (max 2GB); SSD 12GB; Bobot 0,99kg; Dimensi 225x165x35 mm; Baterai 4-sel (klaim Asus: 3 jam 30 menit); Perlengkapan 802.11b/g, ethernet, 3 USB 2.0, VGA-out, audio out, slot SD/MMC; kamera 0,3 megapixel. Harga Rp 5,7 juta

Asus Eee PC 900 (Xandros Linux) Layar 1024x600; Prosesor Intel Celeron Mobile 900MHz; RAM 1GB (max 2GB); SSD 20GB; Bobot 0,99kg; Dimensi 225x165x35 mm; Baterai 4-sel (klaim Asus 3,5 jam); Perlengkapan 802.11b/g, ethernet, 3 USB 2.0, VGA-out, audio out, slot SD/MMC; kamera 1,3 megapixel. Harga Rp 5,5 juta

HP 2133 Mini-Note PC (Windows Vista Home Basic) Layar 1280x768; Prosesor VIA C7-M 1,2GHz; RAM 1GB; HDD 120GB; Bobot 1,28kg; Dimensi 255x165x26,7 mm (1.123 cm3); Baterai 3-sel=2jam 15menit; Perlengkapan
802.11a/b/g, ethernet, 3 USB 2.0, kamera, 1 SD card reader, VGA out, mikropon, slot PC Express card, DriveGuard. Harga Rp 6,5 juta

Sony VAIO FZ Melesat dengan Core 2 Duo 2,5GHz


Disamping menghadirkan ragam notebook model tenteng yang ringan, Sony juga mendesain notebook dalam fisik besar sebagai pengganti PC desktop (desktop replacement). Adalah VAIO seri VGN-FZ38GU yang diperkenalkan Sony bulan Februari lalu sebagai notebook multimedia berkinerja cepat berkat penggunaan prosesor Intel Core 2 Duo T9300 berkecepatan 2,5GHz, kecepatan tertinggi pada notebook masa kini.


Selain prosesor yang cepat, seri FZ terbaru ini juga menggunakan optical drive Blu-ray yang baru-baru ini popularitasnya menggeser HD-DVD. Dengan Blu-ray ini, pengguna bisa menonton film berdefenisi tinggi (HD) yang lebih berkilai dibandingkan DVD, selain itu dimungkinkan pula merekam data dalam keping Blu-ray berkapasitas 50GB.

Untuk menyesuaikan kemampuan displai Blu-ray yang tajam, layar lebar 15,4 inci pada FZ38GU ini memakai teknologi Clear Bright High Color LCD 90 yang mampu menghasilkan kemurnian warna hingga 90% dari gambar aslinya. Melalui koneksi HDMI, tampilan ini juga dapat disalurkan ke LCD TV yang mendukung tampilan Full HD.

Untuk memuluskan aktivitas multimedia termasuk bermain game 3D terbaru, notebook diperlengkapi dengan kartu grafis GeForce 8600M GS yang sudah mendukung platform DX10 di Windows Vista. Dengan kapasitas harddisk hingga 300GB dan memori 2GB tentunya FZ38GU lebih siap menerima banyak materi digital untuk diproses. Selain ditujukan sebagai notebook yang “kuat” untuk bekerja, FZ38GU juga praktis dipakai sebagai player berkat penambahan panel audio-visual yang amat mudah dipakai.

Sony juga memberikan lapisan magnesium dan almunium pada notebook agar lebih kuat, namun berat total notebook hanya 2,7kg. VAIO VGN-FZ38GU dijual sekitar US$ 2.700 dan sudah termasuk dengan sistem Windows Vista Home Premium dan tamabahan software lain seperti SonicStage Mastering Studio, Roxio Media Creator 9.1, dan Norton Internet Security 2008.

Asus F9S

Notebook kecil=kinerja pas-pasan? Tidak juga, karena Asus F9S berhasil menunjukkan kinerja dan fasilitas yang dapat diandalkan.

Pemindai sidik jari ditempatkan jauh di sisi kanan bawah, meminimalisir kemungkinan tersenggol tanpa sengaja.

Notebook kelas 12,1 inci selama ini identik dengan kinerja dan fasilitas yang terbatas. Ini tidak lepas dari ukurannya yang kecil (sehingga agak sulit ditambahkan beragam fasilitas) serta peruntukannya yang menyasar pengguna yang sering bepergian (yang nota bene tidak memerlukan notebook yang komplit).

Namun citra itu sedikit terpatahkan dengan kehadiran Asus F9S. Sebagai sebuah notebook kelas 12,1 inci, fasilitas dan kinerja notebook ini tak kalah dengan notebook kelas atas. Yang paling utama adalah penggunaan kartu grafis mandiri, nVidia GeForce 8400GM. Kartu grafis ini memang termasuk kelas low-end, namun setidaknya memiliki performa yang lebih bagus dari kartu grafis onboard yang digunakan mayoritas notebook kelas 12,1 inci maupun 14-15 inci. Di sisi kiri, Anda juga akan menemukan port HDMI (High Definition Multimedia Interface) yang juga biasanya tersedia di notebook kelas multimedia. HDMI ini sendiri berfungsi menghubungkan notebook ke perangkat TV atau proyektor untuk mengantarkan film definisi tinggi.

Kinerja notebook ini juga dapat diandalkan berkat penggunaan prosesor Intel Core 2 Duo T7500 (2,2GHz) dengan memori 2GB. Perpaduan ini dengan mudah menyelesaikan semua pengujian yang kami lakukan, bahkan dengan catatan waktu yang istimewa di antara semua notebook yang pernah kami uji. Dalam penggunaan sehari-hari, notebook ini juga jarang tersendat saat menjalankan sistem operasi Windows Vista Home Premium. Perlu dicatat kalau spesifikasi unit yang kami terima sedikit di atas standar (Asus F9S standar menggunakan Intel T7300 dan memori 1GB), namun pengujian yang lakukan setidaknya menunjukkan kemampuan besar yang ditawarkan notebook ini.

Bicara penggunaan, notebook ini berhasil membuat kami merasa nyaman ketika menggunakannya. Papan keyboardnya terasa nyaman saat diketik, juga tidak terasa panas meskipun digunakan dalam jangka waktu yang lama. Detail yang kecil namun penting telah dipikirkan Asus, seperti lampu indikator yang menyala saat mode WiFi aktif, serta indikator di layar yang menunjukkan tingkat volume, brightness, dan parameter lainnya. Pemindai sidik jari yang ditempatkan jauh di sisi kanan bawah juga meminimalisir kemungkinan tak sengaja tersentuh tangan.

---
Perlu diingat bahwa unit yang kami uji ini memiliki prosesor, memori, dan harddisk yang lebih tinggi dibanding Asus F9S versi standar (yang dibandrol dengan harga US$ 1499). Jadi silakan konsultasi dengan distributor Asus untuk mengetahui harga F9S dengan spesifikasi secanggih ini. Namun kartu grafis, port HDMI, dan pemindai sidik jari tetap ada di versi standarnya, jadi Asus F9S tetap bisa dibilang notebook ringan dengan kemampuan besar.

Plus: Dilengkapi kartu grafis mandiri, HDMI, dan dua batere; keyboard nyaman
Minus: Agak berat

Skor Penilaian:
Kinerja: 4,5
Fasilitas: 4,1
Penggunaan: 4,1
Harga: -
Skor total: -

Hasil Pengujian
Penggunaan prosesor dan memori kelas atas membuat kinerja Asus F9S dengan mudah mengalahkan notebook sekelas. Namun perlu dicatat unit yang kami uji memiliki prosesor dan memori di atas F9S versi standar.

Pengujian

Asus F9S

Acer Travelmate 6292

Multitasking Office 2007

57 detik

1 menit 6 detik

Membuat film

1 menit 54 detik

2 menit 5 detik

Encoding video

17 menit 39 detik

27 menit 15 detik

Encoding audio

2 menit 52 detik

3 menit 6 detik

Daya tahan batere

Memutar HD Video

2 jam 24 detik

1 jam 30 menit

Battery Eater

2 jam 16 detik

1 jam 2 menit

Spesifikasi Asus F9S

Prosesor

Intel Core 2 Duo T7500 (2,2 GHz, 4MB cache, FSB 800Mhz)

RAM

2GB, DDR2

Chipset

Intel GM965

Kartu Grafis

nVidia GeForce 8400M G

Harddisk

160 GB

Optical drive

DVD±R DL

Fasilitas

WiFi, Bluetooth, card reader, USB (3 buah), FireWire, kamera 1,3 MP, Express Card, HDMI, pemindai sidik jari

Layar

12,1 inch, resolusi 1280x800 pixel

Kartu suara

Realtek ALC660, HD-Audio

Sistem Operasi

Windows Vista Premium

Batere

7800/2400 mAh

Dimensi

31x27,3x(3,9-4) cm

Bobot

2,02 kg

Garansi

1 tahun

Situs Web

id.asus.com

Harga kisaran*

Mulai US$ 1499

*

BenQ Joybook R43

Fasilitas standar untuk sebuah notebook seperti WiFi, Bluetooth, card reader, dan DVD Writer sudah tersedia di notebook ini. Yang absen cuma kamera.

Gemerlap keindahan kota menjadi sumber inspirasi bagi BenQ dalam merancang Joybook R43 ini. Jika diperhatikan, pada sisi atas notebook terdapat pola berisi kombinasi garis dan titik. Namun ini bukan pola biasa. Titik-titik pada pola tersebut ternyata bisa menyala, sehingga ketika berpadu dengan warna hitam legam yang menyelimuti casing notebook, akan meyerupai siluet lampu gedung di gemerlapnya kota. Uniknya, sumber cahaya untuk menyalakan pola tersebut ‘meminjam’ cahaya backlight layar, sehingga tidak membutuhkan konsumsi daya tambahan. Selain itu, tingkat terangnya juga tergantung setting brightness yang kita lakukan pada layar notebook.

Joybook R43 ini sendiri adalah notebook BenQ terbaru untuk kelas 14,1 inci. Segmentasi yang disasar beragam, terlihat dari variasi penggunaan prosesornya yang mulai dari Celeron sampai Core 2 Duo generasi terbaru (Santa Rosa). Joybook R43 yang kami uji ini sendiri menggunakan prosesor T7250 (2GHz), memori 1GB, dan harddisk 150GB. Harga yang dibandrol untuk notebook ini adalah US$ 799 (tanpa sistem operasi), yang terbilang murah untuk notebook sekelas.

Ternyata ada alasan dibalik harga yang kompetitif itu. Chipset yang digunakan Joybook R43 adalah SiS 671DX, bukan chipset dari Intel seperti yang digunakan notebook di kelasnya. Penggunaan chipset ini sedikit mempengaruhi kinerjanya. Yang paling terlihat adalah hasil 3Dmark 2006 yang cuma 122; agak ketinggalan dibanding notebook pengguna chipset Intel GM965 seperti Zyrex Cruiser NFT42 yang mencatat skor 381. Di aplikasi pengujian lain juga terlihat ketertinggalan Joybook R43, padahal prosesor yang digunakan praktis lebih bagus dibanding notebook Zyrex.

Fasilitas standar sebuah notebook sudah tersedia di notebook ini, seperti WiFi a/b/g, Bluetooth, Express Card, card reader, sampai DVD Writer. Namun tidak ada fasilitas kamera, sehingga Anda harus menggunakan webcam terpisah jika ingin melakukan memotret atau konferensi video.

Setelah menggunakannya beberapa saat, kami merasa puas dengan desain notebook ini secara keseluruhan. Fisiknya terasa kokoh, tanpa terasa paparan panas yang mengganggu. Layarnya terlihat terang, sementara speakernya terasa bertenaga untuk mendendangkan lagu. Hanya satu yang mengganjal, yaitu posisi tombol Ctrl yang tidak lagi di pojok kiri bawah dan digantikan tombol Fn. Kami banyak menggunakan tombol Ctrl saat mengetik, sehingga cukup membuat kikuk memencet Ctrl di posisi baru tersebut.

***

Apakah kegiatan komputasi Anda banyak melibatkan aplikasi 3D seperti bermain game atau memutar HD Video? Jika ya, BenQ Joybook R43 bukan untuk Anda karena kemampuan 3D-nya terbilang kurang bagus. Namun jika aplikasi Anda berkutat di aplikasi Office, mengirim email, atau berselancar di internet, notebook ini adalah pilihan yang menarik. Tidak saja karena desainnya, namun juga harganya yang begitu kompetitif. Sebagai gambaran, notebook sekelas seperti Acer Aspire 2920-301G25Mi dijual di atas angka US$ 1000. Versi Celeron dari R43 bahkan cuma dibandrol di angka US$ 569. (Wisnu Nugroho)

Plus : Harga kompetitif; desain bagus; kualitas layar dan speaker memuaskan

Minus: Kemampuan 3D gaming mengecewakan; tidak dilengkapi webcam dan S-Video.

Skor Penilaian

Kinerja : 3,9

Fasilitas : 3,15

Penggunaan : 4,1

Harga : 4,6

Skor Total : 3,9

Hasil Pengujian

Jika dibandingkan dengan Zyrex Cruiser NFT42 (Intel T7100, memori 1GB, chipset Intel GM965), performa BenQ Joybook R43 terlihat agak ketinggalan. Namun perlu dicatat Zyrex NFT42 adalah notebook 12,1 inci, sehingga kita tidak bisa membandingkan daya tahan baterenya.

Pengujian

BenQ Joybook R43

Zyrex Cruiser NFT42

Membuat film

2 menit 30 detik

2 menit 24 detik

Encoding video

20 menit 15 detik

20 menit 49 detik

Encoding audio

3 menit 4 detik

3 menit 19 detik

3DMark 2006

122

381

Daya tahan batere

Memutar HD Video

1 jam 10 menit

1 jam 13 menit

Battery Eater

1 jam 22 menit

1 jam 10 menit

Spesifikasi BenQ Joybook R43

Prosesor

Intel Core 2 Duo T7250 (2GHz, 2MB cache, 800MHz)

RAM

DDR2, 1GB

Chipset

Sis 671FX

Kartu Grafis

Sis 351 Mirage 128MB

Harddisk

IDE, Hitachi 150GB, 5400rpm

Optical drive

DVD Writer

Fasilitas

WiFi a/b/g, Bluetooth, Card reader, USB (3x), Express Card.

Layar

14,1 inci, 1280x800 pixel

Kartu suara

Realtek ALC883

Sistem Operasi

Windows Vista Home Premium

Batere

4800 mAh

Dimensi

33x25,2x3,5-4,4 cm

Bobot

2,3 kg

Garansi

1 tahun

Situs Web

www.benq.com

Harga kisaran*

US$ 799

BenQ S41: Pilihan yang Sulit Ditampik

Setelah melihatnya, kami tidak heran jika notebook ini meraih perhargaan red dot Design Award sebagai salah satu produk dengan desain inovatif. Salah satu kuncinya adalah pola lingkaran berwarna ungu di cover atasnya. Kelihatannya memang biasa, namun pola tersebut sebenarnya “ditempel” dengan teknologi khusus yang disebut Laminated Color Metal Technology. Alhasil cover ini tidak cuma memiliki desain unik, namun juga kuat berkat penggunaan bahan dari campuran magnesium.
Sebagai sebuah notebook 14,1 inci, BenQ S41 tampil istimewa di sisi kartu grafis karena menggunakan GeForce 8600M GS. Kartu grafis ini sudah mendukung penuh DirectX 10 sehingga sesuai dengan kebutuhan Windows Vista. GeForce 8600M GS memiliki kecepatan clock grafis 1,2GHz dan kecepatan memori 600Hz, sehingga dapat menjalankan game kelas berat sekalipun. Sayangnya notebook ini cuma dibekali prosesor Intel Core 2 Duo T7100 (1,8 GHz), atau prosesor terendah dalam jajaran prosesor Santa Rosa. Alhasil jika dibandingkan notebook 14,1 inci dari Zyrex dan Axioo, BenQ S41 terlihat tertinggal.
Penggunaan notebook ini secara umum sangat memuaskan. Keyboard dengan ukuran besar dan terasa dalam saat ditekan membuat proses mengetik terasa nyaman. Kami juga menyukai area touchpad yang dibuat kasar, membuatnya responsif saat digunakan. Tombol touchpad yang dibuat menyatu sempat terasa aneh, namun kami berhasil membiasakan diri dengan mudah. Seperti biasa, kualitas layar notebook BenQ terlihat istimewa, dengan brightness yang tinggi sehingga tetap nyaman digunakan untuk menonton film Pirates of Carribean yang banyak menampilkan setting gelap.
Selain keberadaan HDMI, fasilitas yang diberikan notebook dengan bobot 2,4 kg ini tergolong setara dengan notebook lain, seperti WiFi, Bluetooth, kamera, card reader, dan DVD Writer. Namun ada satu hal yang perlu dicatat adalah fasilitas WiFi-nya yang mendukung standar Draft-N. Alhasil kemampuan nirkabelnya tergolong cepat, yaitu sekitar 2,4MB/detik saat mentransfer data berbeda lantai di kantor kami.
***
Dalam catatan kami, tidak banyak notebook kelas 14,1 inci yang memiliki kartu grafis mandiri seperti BenQ S41 ini. Alhasil, performa gaming dan multimedianya lebih istimewa dibandingkan notebook sekelas. Notebook ini memang cuma menggunakan Intel T7100, namun sudah cukup bertenaga untuk menjalankan aplikasi kelas berat sekalipun. Ditambah harganya cuma sekitar US$ 1149 (tanpa sistem operasi), BenQ S41 adalah pilihan yang sulit ditampik.
Plus: Desain bagus; kartu grafis bertenaga; dilengkapi HDMI; enak digunakan.
Minus: Cuma menggunakan prosesor T7100; tidak dilengkapi sistem operasi.
Skor Penilaian:
Kinerja: 4,25
Fasilitas: 3,35
Penggunaan: 4,2
Harga: 4,4
Skor Total: 4,025
BenQ S41
PERFORMA
Multitasking Office 2007
1 menit 12 detik
Membuat film
2 menit 18 detik
Encoding Video
29 menit 33 detik
Encoding Audio
3 menit 12 detik
DAYA TAHAN BATERE
Memutar HD Video
1 jam 42 menit
Battery Eater
1 jam 21 menit
SPESIFIKASI
Prosesor/memori
Intel T7100, 1,8GHz/1GB
Chipset/Kartu grafis
Intel 965 Express/nVidia GeForce 8600M
Harddisk/perangkat optik
SATA 120GB/DVD Writer
Fasilitas
WiFi a/b/g, Bluetooth, Express Card, slot kartu memori (MMC, SD, MS), FireWire, USB 2.0 (3 buah), S-Video, modem, LAN
Layar
14,1 inci, 1280x800 pixel
Sistem Operasi
Linux
Kapasitas Batere
4800 mAh
Dimensi
33,9x25,2x3,5-4,4 cm
Bobot
2,39 kg
Garansi
1 tahun suku cadang&internasional, 3 tahun service
Situs Web
www.benq.com
Harga Kisaran*
US$ 1149
*

LifeBook P1080, Notebook Fujitsu Berlapis Emas

Notebook Fujitsu yang telah hadir sejak awal tahun silam, kini sudah dibuat edisi anyarnya. LifeBook besutan Fujitsu yang baru ini dirancang dengan keunikan yang belum dimiliki pada edisi lawas.

LifeBook P1080 Pink Gold Edition yang baru saja dirilis sengaja dirancang dalam stok yang terbatas, ini disebabkan LifeBook versi baru ini diperkaya oleh lapisan emas berwarna pink yang sangat sporty. Dari otak, LifeBook P1080 dibekali dengan prosesor Intel Core 2 Duo SL7100 yang disokong dengan memori kapasitas 2GB sehingga mampu bekerja dengan gesit.

Urusan menampung data, LifeBook mengandalkan harddisk berkapasitas 250GB. Dibanding dengan edisi sebelumnya, edisi yang baru ini datang dengan fasilitas wireless 3,5G (HSDPA) WWAN. Tampilan layar lebar WXGA SuperFine seluas 12,1" yang dipadu dengan kamera berkapasitas 1,3 megapixel mampu melengkapi kehebatan LifeBook P1080 Pink Gold Edition ini.

Fujitsu juga melengkapi LifeBook P1080 dengan DVD writer dual-layer dan batere kualitas handal yang sanggup bertahan hingga 6 jam. Notebook anyar Fujitsu yang memiliki bobot 1,3kg ini akan diperkenalkan untuk pertama kalinya di pasar Australia dengan bandrol harga mulai $2,899. (ipm)

Gateway Dongkrak Spesifikasi Demi Raih Pasar

Seperti kata pepatah "Mempertahankan lebih sulit daripada Meraih", itulah yang kini coba dilakukan pabrikan komputer asal Amerika, Gateway. Demi mempertahankan posisinya, Gateway memiliki jurus jitu untuk tetap mempertahankan pelanggan yang kini sudah dipegang. Salah satu langkah yang diambil Gateway, diantaranya adalah dengan menaikkan spesifikasi produknya.

Gateway membuat 3 kategori yang digunakan untuk membedakan luas layar yang digunakan pada jajaran notebook anyarnya. Seri P merupakan notebook dengan layar seluas 17", seri M merupakan notebook berlayar seluas 15,4", sedangkan seri T merupakan notebook dengan luas layar paling minim, sekitar 14,1".

Ketiga seri notebook yang telah diupdate itu pun memiliki spesifikasi yang lebih hebat, seperti prosesor Intel Centrino Mobile Technology dan prosesor Intel Core 2 Duo. Namun tidak hanya notebook saja yang menjadi andalan Gateway, Desktop pun menjadi sasaran update yang niscaya dapat menarik konsumen lebih banyak lagi.

Gateway menghadirkan desktop seri FX, DX, dan GT yang masing-masing juga memiliki nilai plus tersendiri. Untuk kategori desktop, Gateway membekali produknya dengan prosesor Core 2 Quad Q9300 yang ditunjang dengan memori kapasitas hingga 6GB. Tidak ketinggalan GPU Nvidia GeForce 9800GT juga turut mendukung tampilan gambar yang apik. Gateway pun mematok harga yang bervariasi untuk jajaran seri anyar notebook dan desktopnya tersebut, mulai dari $549,99 hingga $999,99. (ipm)

Giliran Dell Merilis Notebook Tipis


Kehadiran Macbook Air sebagai notebook super tipis dan Eee PC si notebook mini ternyata membawa inspirasi bagi setiap pabrikan notebook di jagat ini. Perusahaan komputer terbesar nomor dua dunia, Dell bahkan dikabarkan bakal merilis dua jenis produk yang sedianya mampu menyaingi Macbook Air dan Eee PC.

Dell menambah jajaran notebook hebatnya dengan merilis produk yang dinamakan Dell E. Dell membagi produk Dell E dalam dua seri, yaitu seri layar 8,9 inci dan 12,1 inci. Seri dengan layar 8,9 inci lebih ditargetkan mampu menyaingi sub notebook sekelas Asus Eee PC. Sedangkan seri dengan layar 12,1 inci dirancang agar mampu menyaingi notebook tipis sekelas Macbook Air.

Dell E dibagi lagi menjadi dua versi, yaitu: model E Classic yang bandrol dengan harga super murah dan model E Video. Untuk model E Video pun terbagi lagi menjadi dua kelompok, yaitu E Video dan E Video+ yang didukung kapasitas RAM yang besar disertai media simpan berbasis flash. Namun untuk E Video+ memiliki bonus feature seperti kamera 0,3 megapixel dan Bluetooth. Seri E mengandalkan kekuatan pada prosesor Intel Diamondville dan kompatibel dengan sistem operasi Windows XP maupun Linux.

Seri Dell yang berlayar 12,1 inci (atau yang lebih beken disebut Dell E Slim) memiliki ketebalan hanya 0,8 inci sehingga pantas jika disejajarkan dengan beberapa notebook berbadan tipis sekelas Macbook Air, ThinkPAd X300 atau Envy 133. Seri E Slim dikabarkan bakal dilengkapi juga dengan feature WiMAX. Dell E bakal dirilis bulan Agustus mendatang, sedangkan E Slim sekitar bulan September. Sedikit bocoran, produk seri E akan dilepas dengan harga awal $299. (ipm)

Asus G1S: Notebook untuk Gamer

Performa prosesor dan kartu gafis notebook yang semakin bagus memunculkan notebook yang menyasar kalangan gamer. Salah satunya adalah Asus G1S, notebook layar 15,4 inci yang dilengkapi dengan kartu grafis kelas menengah dari nVidia, GeForce 8600M GT. Kartu grafis ini juga telah mendukung DirectX 10, sehingga mendukung semua feature yang ditawarkan Vista.
Karena mencoba memuaskan gamer, Asus mencoba tampil tuntas di sisi tata suara. Untuk menimbulkan sensasi suara yang memukau, GS1 memiliki speaker di sisi kiri, kanan, dan bawah notebook. Konfigurasi ini berhasil membuat suara yang dihasilkan cukup bertenaga, meskipun tetap terasa kurangnya sentuhan bass. Sedangkan untuk kualitas gambar, harus dibilang G1S salah satu yang terbaik. Viewing angle-nya luas di sisi vertikal dan horisontal, sehingga warna dan ketajamannya tetap prima dilihat dari berbagai sudut.
Bicara fasilitas, maka notebook ini harus berada di jajaran teratas. Perangkat optiknya sudah kelas HD-DVD, dan dilengkapi dengan konektor audio-video terkini, HDMI. Fasilitas lain yang unik dan belum pernah kami temui di notebook lain adalah konektor eksternal SATA (eSATA). eSATA secara teoritis bisa mengalirkan data sampai 300MB/detik, sehingga bisa menjadi alternatif menarik jika Anda sering melakukan back-up ke harddisk eksternal.
Kalaupun ada keluhan di sisi fasilitas adalah penempatan port USB. Keempat port ditempatkan di sisi belakang, agak menyulitkan penggunaannya padahal menancapkan USB flash disk adalah kegiatan rutin yang sering kita lakukan. Notebook ini memiliki bobot 3,1 kg, jadi jangan harap bisa membawanya bepergian dengan nyaman.
Tampilan notebook ini sendiri terbilang berkelas. Penggunaan bahan serat karbon yang hitam mengkilat membuatnya terkesan gagah. Apalagi Asus secara cerdik memadukannya dengan warna hijau terang (seperti di tombol dan panel di belakang kamera), membuat notebook ini terlihat makin gaya. Permukaan halus mengkilat itu ternyata juga tidak terlalu rentan sidik jari, sehingga tetap terlihat bersih meskipun sering terpapar tangan kami. Kami juga menyukai keyboardnya yang mantap saat diketik, utamanya karena tiap tombol terpisah dalam jarak yang besar dan terasa dalam.
***
Meskipun ditujukan sebagai notebook gaming, Asus GS1 pada dasarnya cocok bagi semua orang yang menginginkan notebook berkelas. Tidak cuma dari sisi performa, namun Asus GS1 juga terlihat gaya dari sisi penampilan. Apalagi fasilitas yang disertakan terbilang komplit, mulai dari HDMI, eSATA, sampai HD-DVD; sebuah kombinasi fasilitas yang belum pernah kami temui di notebook lain. Itulah yang mungkin menjelaskan harganya mencapai US$ 2099.
Plus: Dilengkapi dengan HDMI, eSATA, HD-DVD; Kualitas gambar dan suara bagus.
Minus: Port USB ditempatkan di belakang; mahal.
Skor Penilaian:
Kinerja: 4,25
Fasilitas: 4,8
Penggunaan: 4,05
Harga: 3
Skor Total: 4,1
Asus G1S
HASIL PENGUJIAN
Multitasking Office 2007
1 menit 1 detik
Membuat film
1 menit 58 detik
Encoding Video
26 menit 13 detik
Encoding Audio
2 menit 49 detik
DAYA TAHAN BATERE
Memutar HD Video
1 jam 16 menit
Battery Eater
1 jam 6 menit
SPESIFIKASI
Prosesor/memori
Intel T7500, 2,2GHz/2GB
Chipset/Kartu grafis
Intel 965 Express/GeForce 8600M GT
Harddisk/perangkat optik
SATA 200GB/HD-DVD
Fasilitas
WiFi a/b/g, Bluetooth, infra merah, Express Card, slot kartu memori (MMC, SD, MS), FireWire, USB 2.0 (4 buah), HDMI, eSATA (1 buah), S-Video, modem, LAN
Layar
15,4 inci, 1680x1050 pixel
Sistem Operasi
Windows Vista Home Edition
Kapasitas Batere
4800 mAh
Dimensi
32.4x28.4x3.74 cm
Bobot
3,1 kg
Garansi
2 tahun garansi internasional (kecuali batere dan adaptor-1 tahun)
Situs Web
www.asus.com
Harga Kisaran*
US$ 2099
*

Lenovo Sandang Produsen PC Notebook Terbaik

Lenovo terus menunjukkan kualitasnya sebagai produsen PC notebook terdepan. Salah satu bukti nyatanya adalah studi Notebook IT Buying Behavior and Customer Satisfaction yang dilakukan Technology Business Review (TBR) pada kuartal pertama 2008

“Tujuan kami adalah menghadirkan PC-PC dengan rancangan terbaik di dunia dan hal ini sebagian besar dicapai dengan memberikan layanan pelanggan dan dukungan terbaik. Mulai dari memiliki pasokan suku cadang yang memadai hingga dukungan melalui telepon yang efisien, kami fokus pada penyelesaian masalah PC pelanggan sebagai prioritas, “ kata Chris Askew, Senior Vice President, Lenovo Worldwide Services.

Dalam laporan survei TBR, Lenovo juga dinilai terus mempertahankan kepemimpinan dalam desain produk notebook ThinkPad. Salah satu notebook yang ditonjolkan ThinkPad X300 (diluncurkan pada Februari 2008) menekankan pada desain produk.

Selain itu, ketersediaan teknologi ThinkVantage juga dijadikan nilai tambah karena dapat memudahkan pelanggan saat mengakses koneksi jaringan sampai mengamankan dan memulihkan data. Dengan kombinasi teknologi Lenovo, pelanggan dapat menurunkan biaya kepemilikian PC dan memaksimalkan investasi mereka. (alv)

Zyrex Anoa


Untuk menjembatani kesenjangan digital, Intel meluncurkan komputer khusus untuk anak-anak di negara berkembang. Bagaimana konsep belajar era digital ini mengubah paradigma pembelajaran anak-anak Indonesia?

Meskipun proses adopsi produk teknologi informasi semakin luas, tidak dapat dipungkiri masih banyak warga bumi yang tidak mampu secara finansial sehingga belum terjangkau kemajuan teknologi tersebut. Padahal penggunaan teknologi informasi berikut penerapannya adalah faktor penting di era komputerisasi seperti saat ini.

Kesenjangan teknologi inilah yang belakangan menjadi kepedulian banyak pihak dan menelurkan inisiatif untuk menjembatani kesenjangan tersebut. Inisiatif pertama lahir dari yayasan OLPC (One Laptop per Child) yang mencoba menghadirkan laptop seharga US$ 100. Tidak lama kemudian, Intel pun melakukan hal yang sama dengan konsep yang disebut Classmate PC.

Konsep Classmate kurang lebih sama seperti OLPC, yaitu menghadirkan komputer murah (sehingga bisa dibeli orang kebanyakan atau disediakan negara), mudah digunakan untuk anak kecil maupun mereka yang belum pernah menggunakan komputer sebelumnya, dan didukung lingkungan belajar yang serba digital. Dan seperti halnya OLPC, Classmate PC didistribusikan untuk anak-anak di negara berkembang, termasuk di Indonesia. Intel kemudian mempercayakan Zyrex untuk mendistibusikan Classmate di Indonesia yang kemudian “mengindonesiakan” Classmate PC dengan nama Zyrex Anoa.

Hardware

Secara hardware, Anoa sebenarnya tidak lebih dari sebuah notebook dalam ukuran kecil; mirip seperti OLPC atau Asus Eee PC. Ukuran layarnya 7 inci, dengan prosesor Intel Celeron 900MHz dan memori 256MB. Media penyimpanannya sendiri adalah memori flash berukuran 4GB. Unit yang kami terima sudah dilengkapi dengan Windows XP dan Windows Office 2003 yang telah dimodifikasi khusus untuk perangkat dengan hardware terbatas ini. Tidak ada perangkat optik di Anoa, sehingga input data cuma dimungkinkan melalui slot USB dan kartu memori berbentuk SD Card.

Citra Classmate PC yang ditujukan untuk anak-anak jelas terlihat dari tampilan fisiknya. Tengok saja cover pelindungnya yang seperti tas sehingga mudah dibawa anak kecil. Sifat anak yang cenderung tidak hati-hati juga diperhatikan. Classmate dibuat tahan banting, sehingga akan tetap normal berfungsi meskipun jatuh dari ketinggian sekitar 1 meter (dan dibuktikan pihak Zyrex dengan membantingnya di hadapan kami dengan cukup keras). Namun itu dengan catatan sisi yang terbentur adalah sisi bawah, bukan sisi atas karena LCD-nya tetap rentan rusak jika terbentur. Selain itu keyboardnya juga tidak bermasalah jika ketumpahan air.

Lingkungan Belajar

Namun seperti kami sebut di awal, kekuatan Zyrex Anoa bukan pada sisi hardware, namun lebih ke dukungan lingkungan belajar di sekitarnya; tentu saja jika kondisi ideal dapat tercapai.

Konsep dasarnya seperti ini. Setiap murid akan membawa (atau sekolah menyediakan) Zyrex Anoa ke dalam kelas. Setiap kali dinyalakan, Anoa secara otomatis akan terhubung ke jaringan ethernet atau WiFi yang ada di dalam kelas tersebut. Di dalam jaringan tersebut juga terhubung notebook sang guru yang berisi materi pelajaran. Lalu dengan bantuan software khusus yang disebut e-Learing Class, sang guru dapat memberikan materi belajar dengan berbagai cara.

Contohnya pada mode Screen Broadcast, guru dapat menyebarkan materi pelajaran tersebut secara streaming ke setiap Zyrex Anoa yang dipegang murid. Pada mode ini, Anoa yang dipegang tiap murid akan menjadi mirror layar notebook sang guru, sehingga apa yang dilihat murid di layar Anoa sama persis seperti tampilan layar notebook sang guru. Jadi alih-alih menulis di papan tulis, sang guru cukup mengetikkan materi pelajaran di layar notebook, dan semua murid dapat melihatnya di layar Anoa mereka.

Lebih jauh lagi, guru juga bisa menyampaikan materi pelajaran dengan lebih menarik dengan cara memutar sebuah video, seperti jika ingin mengajarkan soal Hukum Newton atau susunan tata surya. Dan tidak perlu khawatir sang murid tidak akan memperhatikan pelajaran, karena pada mode tersebut Anoa seperti terkunci dan tidak merespon input dari sang murid melalui touchpad maupun keyboard.

Selain melakukan streaming materi pelajaran, ada banyak yang bisa dilakukan guru terhadap Zyrex Anoa yang dipegang murid. Contohnya pada mode Monitor and Control, guru bisa melihat layar tiap Anoa, sehingga bisa mengetahui jika ada murid yang kesulitan mengerjakan tugas (atau ada murid nakal yang tidak mengerjakan tugas). Bahkan guru bisa menjalankan ujian melalui Anoa, termasuk secara otomatis mengecek jawaban masing-masing murid. Artinya, praktis hampir semua kegiatan guru-murid yang terjadi di dalam kelas bisa tergantikan sistem Classmate ini.

Untuk menciptakan kondisi ini, sekolah tidak membutuhkan infrastruktur yang rumit. Selain Classmate PC, pihak sekolah cuma memerlukan notebook (untuk sang guru) dan access point untuk membuat jaringan WiFi di dalam kelas. Itu pun tidak perlu di semua kelas, karena notebook, access point, dan Zyrex Anoa bisa ditempatkan dalam lemari berjalan yang bisa dipindah-pindah ke semua kelas.

Yang lebih menantang sebenarnya adalah pada sisi software berisi materi pelajaran. Sistem belajar Classmate PC akan lebih efisien jika materi pelajaran disampaikan dalam bentuk animasi atau video interaktif sehingga memudahkan murid memahami materi tersebut. Karena itu tantangannya adalah bagaimana sekolah memperoleh materi tersebut. Pihak Zyrex sendiri sudah menggandeng software developer seperti Bamboomedia dan Fisika Ceria untuk menyediakan software tersebut, namun tetap dibutuhkan usaha yang besar untuk mendigitalkan semua materi pelajaran yang dibutuhkan anak-anak Indonesia.

Pengawasan Orang Tua

Salah satu kekhawatiran orang tua terhadap penggunaan perangkat komputasi untuk anak kecil adalah potensi penyalahgunaannya, seperti membuat anak kecanduan bermain game atau mengakses situs internet yang tidak sesuai umur mereka. Mengantisipasi masalah tersebut, Zyrex Anoa dilengkapi dengan Parentar Control yang dapat digunakan orang tua untuk mengontrol penggunaan perangkat ini oleh anak mereka di waktu luangnya.

Fungsi Parental Control ini meliputi software apa yang bisa dijalankan, situs apa yang bisa diakses, termasuk jam berapa software dan situs tersebut terbuka untuk anak kecil. Fungsi Parent CareFree juga akan menangkap (capture) layar secara acak dalam periode tertentu, sehingga orang tua bisa melihat apa saja yang dilihat anaknya ketika orang tua tidak di rumah. Sistem pengamanan ini diharapkan bisa menimalisir potensi penyalahgunaan Anoa oleh anak kecil.

Harga dan Ketersediaan

Pada awalnya Zyrex Anoa dijual sebagai sebuah solusi ke sekolah-sekolah, dan tidak dijual secara retail ke masyarakat umum. Namun permintaan yang begitu tinggi membuat Intel akhirnya mengijinkan Anoa dijual untuk umum. Sampai artikel ini ditulis, Zyrex belum bisa memastikan kapan Anoa akan resmi dirilis, namun mereka menjanjikan Februari ini Anoa akan tersedia dalam stok cukup banyak untuk dipasarkan ke sekolah maupun umum.

Zyrex Anoa akan tersedia dalam dua versi, yang dibedakan dari media penyimpannya. Versi pertama seperti yang kami coba, yaitu menggunakan memori flash 4GB dan dibandrol dengan harga Rp. 3,6 juta (tanpa sistem operasi). Versi kedua akan menggunakan harddisk 30GB dengan harga Rp. 3,9 juta (juga tanpa sistem operasi). Sebagai pembanding, Asus EeePC dijual dengan kisaran harga Rp. 3,6 juta (dengan sistem operasi Linux) dan Rp. 3,9 juta (dengan Windows XP); keduanya dengan media penyimpan berbentuk memori flash 4GB.

Kesimpulan

Saat ini konsep belajar menggunakan Zyrex Anoa sedang diuji coba di beberapa sekolah, dan kami akan kabarkan hasilnya begitu uji coba tersebut selesai. Ada banyak rintangan yang harus dilalui, namun kami berharap konsep pembelajaran menggunakan Zyrex Anoa ini akan berhasil. Coba bayangkan anak-anak Indonesia dapat belajar fisika, matematika, biologi, dan mata pelajaran lainnya dengan mudah dan interaktif, tanpa terbebani tumpukan buku pelajaran seperti yang kita lihat sekarang ini. Ada banyak tantangan yang harus dilalui, mulai dari bagaimana menyediakan Zyrex Anoa ke lebih banyak sekolah sampai pembuatan software berisi materi pelajaran. Namun dengan semangat kebersamaan dan sedikit kepedulian pemerintah, impian itu mungkin bisa jadi kenyataan. (Wisnu Nugroho)

Spesifikasi Zyrex Anoa

Prosesor

Intel Celeron

RAM

256MB

Chipset

Intel 910GM

Kartu Grafis

Intel GMA950

Harddisk

memori flash 4GB

Optical drive

Tidak ada

Fasilitas

WiFi, card reader, USB (2 buah), LAN

Layar

7 inch, resolusi 800x480 pixel

Kartu suara

High Definition

Sistem Operasi

Windows XP

Batere

Tidak menyebutkan

Dimensi

24x19x3,9 cm

Bobot

1,48 kg

Garansi

1 tahun

Situs Web

www.classmatepc.com

Harga kisaran*

Rp. 3,6 juta (4GB); Rp. 3,9 juta (30GB)