Kamis, 31 Juli 2008
Mau Tahu Perbedaan Netbook dan Notebook?
Jakarta - Industri PC telah melahirkan spesies produk baru. Bentuknya terlihat seperti notebook tetapi bukan notebook. Produk ini diberi nama netbook. Seperti apa ciri-cirinya?
Budi Wahyu Jati, Country Manager Intel Indonesia menjelaskan, perbedaan antara netbook dan notebook yang paling mendasar adalah dari sisi fungsionalitas. Netbook ditujukan bagi pengguna yang bersifat content consumption sementara notebook lebih kepada pengguna yang content maker.
"Pengguna netbook lebih cocok untuk pengguna yang menggunakan perangkat ini untuk berinternet, chatting, mendengarkan musik dan video. Kalau notebook tugasnya lebih berat lagi, dan lebih cocok untuk mereka yang menciptakan suatu konten, seperti mengedit video atau gambar," tuturnya, dalam temu media di Cafe Neo Vanity Jakarta, Kamis petang (17/7/2008).
Dari ukuran pun kita bisa langsung membedakan kedua perangkat ini. Netbook memiliki ukuran layar terbatas antara 7-10 inci, sedangkan notebook minimal memiliki layar 10 inci dan maksimal 17 inci. "Netbook tidak bakal dibuat dengan layar melebihi 10 inci, kalau sudah melebihi itu bukan netbook lagi," tukas Budi.
Ketersediaan input dan output devices di netbook juga lebih terbatas. Dengan ukuran yang lebih mungil dan praktis, perangkat ini tidak memiliki optical disk drive dan hanya mengandalkan slot USB.
Alasannya, kata Budi, karena netbook sengaja dibuat seringkas mungkin untuk memudahkan dibawa penggunanya. Hal itu sejalan dengan kegunaannya yang lebih condong untuk content consumption.
Pastinya dari sisi harga keduanya tentu juga berbeda. Rata-rata netbook dibanderol di kisaran US$ 250 - US$ 450, sedangkan notebook minimal US$ 500.
Di Indonesia sendiri, sejumlah produsen PC telah masuk ke bisnis netbook. Acer adalah produsen PC teranyar yang merilis netbook Aspire One. Sebelumnya ada Zyrex, Asus, MSI dan Hewlett-Packard -- dengan mini notebooknya -- yang telah lebih dulu menjejakkan kaki di lahan bisnis ini.
Jadi, apa pilihan Anda?
Kendalikan Notebook dengan Gerakan Isyarat
Singapura - Zaman semakin maju, cara berpikir manusia pun sudah dapat menembus hal yang dulunya mungkin hanya sebatas imajinasi. Seperti untuk mengendalikan notebook yang tak perlu lagi disentuh secara langsung, cukup dengan menggerakkan tangan dari wilayah tertentu dan tanpa menyentuhnya, notebook tersebut sudah dapat dikendalikan.
Pengalaman baru inilah yang coba untuk ditawarkan oleh Toshiba. Sebuah revolusi mengendalikan komputer melalui gerakan isyarat tanpa bersentuhan langsung dengan perangkat tersebut.
Fitur unik ini bernama Gesture Control. David Woon, Senior Specialist -- Product Marketing South & South East Asia Toshiba mengatakan, cara kerja fitur ini karena adanya gerakan tangan sederhana yang terekam oleh kamera yang terdapat pada notebook.
Jadi kamera tersebut seolah dapat membaca gerakan tangan pengguna. Namun sayangnya tak semua gerakan dapat dibaca kamera ini. "Ada tiga gerakan yang sampai saat ini baru bisa dibaca, yaitu perintah 'stop', 'play' dan 'pause'. Ketiganya dijalankan dari jarak jauh seperti menggunakan mouse," ujar David dalam acara peluncuran di Geek Terminal Singapura, Selasa (27/7/2008).
Gerakan tangan pengguna pun sudah ditentukan bagaimana harus digerakkan agar bisa dibaca oleh fitur ini. "Jadi berjalan layaknya mouse, ketika kita ingin menyalakan video ataupun men-stop film yang kita tonton tak perlu lagi menyentuh secara langsung atau menggunakan remote. Cukup dari jarak jauh saja," imbuhnya.
David menjelaskan, jarak maksimal untuk mengendalikan notebook berfitur Gesture Control adalah sekitar dua meter. Tapi disarankan David, pengguna dapat menggunakannya di kisaran jarak setengah hingga satu meter.
Pertama di Dunia
Sebagai fitur baru, kemampuan ini tentunya belum dimiliki oleh semua jenis notebook besutan Toshiba. Yakni cuma ada di dua notebook anyar mereka, F50 dan G50. Kedua produk tersebut baru saja diluncurkan di Singapura, sedangkan untuk sampai di pasar PC tanah air, pengguna masih harus bersabar hingga akhir Agustus.
Toshiba terlihat amat optimistis dengan kemampuan dua produknya ini. Bahkan, Melinda Pudjo, Assistant Manager Strategic Planning & Communication PT Techking Enterprises Indonesia selaku distributor notebook Toshiba di tanah air berujar bahwa Toshiba menjadi vendor PC pertama yang memiliki kemampuan 'gesture control' ini. "Vendor lain sampai saat ini belum ada yang memiliki," tegasnya.
Fitur unik lainnya yang terdapat pada dua notebook ini adalah fitur Face Navigation. Yakni, fitur yang mampu mengenali dan mengingat wajah yang muncul di layar dan menampilkan mereka dalam sebuah petunjuk pencarian.
David mengatakan, kemampuan unik kedua notebook anyar Toshiba ini tak lain adalah karena ditautkannya Toshiba Quad Core HD Prosesor. Berasal dari multi-core technology berkinerja tinggi dari Cell Broadband Engine (Cell/B.E.) dan digabungkan dengan Toshiba advanced image processing technology, Toshiba Quad Core HD Prosesor mengintegerasikan keempat synergistic processing elements dan fungsi-fungsi co-processor yang terdedikasi yang mampu mendukung high definition video stream, image recognition dan image processing.
Perbedaan antara F50 dan G50 hanya terdapat di ukuran layar. F50 yang dibanderol seharga 2999 Dollar Singapura berlayar 15,4 inch, sedangkan G50 yang dihargai
4299 Dollar Singapura berlayar 18,4 inch.
Keterangan Foto: David Woon tengah mendemonstrasikan Gesture Control pada G50. Fotografer: Ardhi Suryadhi/detikINET.
Rp 100 Ribu, Laptop Termurah di Dunia?
Devi Suzanti - detikinet
Sebuah proyek ambisius sedang berjalan untuk mencapai hasil yang mungkin saat ini tak terbayangkan: membuat laptop seharga USD 10 atau sekitar Rp 100 ribu saja. Terdengar tidak masuk akal?
Proyek itu digarap oleh Indian Institute of Science di Bangalore, India, yang bekerjasama dengan Indian Institute Technologi di Chennai. D. Purandeswari, selaku menteri pendidikan , berkata pada konfrensi di Delhi proyek ini dimaksudkan untuk menaikan kualitas pendidikan di India.
Seperti dikutip detikINET dari Softpedia, Kamis (31/7/2008), program ini agaknya masih jauh di awang-awang. Purandeswari saja belum bisa membeberkan spesifikasi laptop super murah tersebut, baik dari sisi bentuk maupun jeroan.
Saat ini spesies komputer jinjing paling murah yang ada di pasaran adalah jenis Netbook. Mulai dari Asus Eee PC, Zyrex Anoa hingga MSI U100 Wind Netbook.
Meski inspirasinya adalah proyek laptop murah USD 100 ala One Laptop per Child (OLPC), kebanyakan Netbook yang ada di pasaran dibanderol pada harga Rp 3 juta hingga Rp 5 juta.
Laptop termurah di pasaran saat ini mungkin adalah J-Pro Mini Laptop JL7100 dari JoinTech yang dibanderol USD 99 (sekitar Rp 900 ribu). J-Pro menggunakan sistem operasi Windows CE 5.0 dan memiliki aplikasi dengan kemampuan sangat terbatas.
Lembaga analisa pasar Gartner memprediksi laptop USD 100 saja masih terlalu jauh dari kenyataan, apalagi untuk laptop USD 10. "Dalam tiga tahun ke depan pun, laptop USD 100 masih belum menjadi target yang realistis," sebut analisa Gartner.
Senin, 28 Juli 2008
Laptop Termurah Rp 1 Juta-an?
Fransiska Ari Wahyu - detikinet
Impulse NPX-9000 (alibaba.com)
Taiwan - Serbuan laptop murah kian tak terbendung. Menambah panjang deretan laptop murah, sebuah laptop besutan perusahaan Taiwan seharga USD 130 atau sekitar Rp 1,1 juta hadir menyapa konsumen.
Dikutip detikINET dari PCWorld, Senin (28/7/2008), laptop Impulse NPX-9000 yang diklaim sebagai laptop termurah di dunia hadir dengan layar 7 inchi, dengan sistem operasi Linux.
Laptop tersebut dibekali dengan prosesor 400 MHz, RAM 128 MB, flash storage 1 GB dan sebuah dongle koneksi nirkabel opsional, serta software produktivitas, web browser, dan software multimedia.
Bagi konsumen yang tertarik dengan laptop tersebut, bisa membelinya di Alibaba.com melalui toko online perusahaan Taiwan, Carapelli.
Selama ini laptop yang menyandang predikat termurah adalah XO, besutan One Laptop Per Child, yang dibandrol pada harga USD 188, tahun lalu. Laptop XO ini memiliki beberapa keterbatasan, seperti prosessor yang lambat dan kemampuan grafis yang terbatas.
Produsen laptop tampaknya memang berlomba-lomba mengembangkan laptop murah. Minggu lalu, perusahaan CherryPal memperkenalkan sebuah mini-desktop USD 249, yang dibekali dengan prosessor 400 MHZ, RAM 256 MB, serta flash storage internal 4 GB.
Beberapa waktu lalu, mantan CTO OLPC, Mary Lou Jepsen sesumbar akan menelurkan laptop seharga USD 75 di tahun 2010. Berdiri di bawah bendera Pixel Qi, perusahaannya sendiri, dia yakin jatuhnya harga RAM dan komponen akan menyebabkan turunnya harga laptop.
Produsen PC Asustek pun memiliki laptop murah andalan, yakni Eee PC, yang generasi pertamanya diluncurkan ke pasar tahun lalu, dan sukses terjual sebanyak 350 ribu unit di kuartal pertama. Eee PC yang dipatok pada kisaran USD 300 dilengkapi dengan prosessor Intel 800 MHz, RAM 512 MB, dan flash storage 2 GB.
Jumat, 18 Juli 2008
HP 2133: Siap Menyaingi Eee PC
Namun berbeda dengan Eee PC yang menggunakan prosesor Intel, HP lebih memilih menggunakan prosesor VIA C-7M. Pemilihan ini agak mengecewakan mengingat performa prosesor VIA C-7M masih di bawah prosesor Intel kelas Celeron sekalipun. Namun kabarnya pemilihan prosesor VIA ini adalah bagian dari rencana jangka panjang HP untuk menggunakan prosesor VIA generasi terbaru yang disebut Isiah. Isiah masih dalam tahap fabrikasi, namun dikabarkan memiliki kinerja yang handal. Mengingat C7-M kompatibel dengan Isiah, di masa depan HP 2133 dapat dengan mudah di-upgrade ke Isiah.
Harga & Spek Mini-Laptop Layar 7 inci, 800x480
Asus Eee PC 2G Surf (Linux)
Prosesor Intel Celeron Mobile 800MHz; RAM 512MB; SSD 2GB; Bobot 0,92kg; Dimensi 225x165x21 mm; Baterai 4-sel=2,8 jam (klaim Asus); Perlengkapan 802.11b/g, ethernet, hi-definition audio, mikropon, speaker, tidak ada kamera.
Harga Rp 2,6 juta
Asus Eee PC 4G (Windows XP/Linux)
Prosesor Intel Celeron 900GHz; RAM 512MB; SSD 4GB; Bobot 0,92kg; Dimensi 225x165x21 mm; Baterai 4-sel=2,8 jam (klaim Asus); Perlengkapan 802.11b/g, ethernet, hi-definition audio, mikropon, speaker, kamera 0,3 megapixel.
Harga Rp 3,47 juta
Asus Eee PC 8G (Linux)
Prosesor Intel Mobile Celeron 900GHz; RAM 1GB; SSD 8GB; Bobot 0,92kg; Dimensi 225x165x21 mm; Baterai 4-sel=2,8 jam (klaim Asus); Perlengkapan 802.11b/g, ethernet, hi-definition audio, mikropon, speaker, kamera 0,3 megapixel.
Harga Rp 4,65 juta
Harga & Spek Mini-Laptop Layar 10 inci
MSI Wind (Windows XP Home) Prosesor Intel Atom N270 1,6GHz; RAM 1GB (max 2GB); HDD 80GB; Bobot 1kg; Dimensi 260x180x31,5 mm (1.474 cm3); Baterai 3-sel=2jam; Kinerja MobileMark 2007 skor 72, 3DMark03 skor 606, booting 34 detik; Perlengkapan 802.11b/g, Bluetooth, ethernet, 3 USB 2.0, 4-in-1 card reader, mic-in port, line-in port, headphone out, kamera 1,3 megapixel. Harga Rp 5,8 juta
Harga & Spek Mini-Laptop Layar 8,9 inci
Acer Aspire One (Linux) Prosesor Intel Atom N270 1,6GHz; RAM 512MB; SSD 8GB; Bobot 1kg; Dimensi 248,9x170,2x28,96 mm; Baterai 3-sel=3jam; 6-sel=7jam; Perlengkapan 802.11b/g, ethernet, 3 USB 2.0, VGA, 3,5mm audio out, 1 slot PCI mini untuk WWAN, kamera 1,3 megapixel, SDHC dan media reader Harga Rp 4,1 juta
Asus Eee PC 900 (Windows XP Home) Layar 1024x600; Prosesor Intel Celeron Mobile 900MHz; RAM 1GB (max 2GB); SSD 12GB; Bobot 0,99kg; Dimensi 225x165x35 mm; Baterai 4-sel (klaim Asus: 3 jam 30 menit); Perlengkapan 802.11b/g, ethernet, 3 USB 2.0, VGA-out, audio out, slot SD/MMC; kamera 0,3 megapixel. Harga Rp 5,7 jutaAsus Eee PC 900 (Xandros Linux) Layar 1024x600; Prosesor Intel Celeron Mobile 900MHz; RAM 1GB (max 2GB); SSD 20GB; Bobot 0,99kg; Dimensi 225x165x35 mm; Baterai 4-sel (klaim Asus 3,5 jam); Perlengkapan 802.11b/g, ethernet, 3 USB 2.0, VGA-out, audio out, slot SD/MMC; kamera 1,3 megapixel. Harga Rp 5,5 juta
HP 2133 Mini-Note PC (Windows Vista Home Basic) Layar 1280x768; Prosesor VIA C7-M 1,2GHz; RAM 1GB; HDD 120GB; Bobot 1,28kg; Dimensi 255x165x26,7 mm (1.123 cm3); Baterai 3-sel=2jam 15menit; Perlengkapan 802.11a/b/g, ethernet, 3 USB 2.0, kamera, 1 SD card reader, VGA out, mikropon, slot PC Express card, DriveGuard. Harga Rp 6,5 juta
Sony VAIO FZ Melesat dengan Core 2 Duo 2,5GHz
Selain prosesor yang cepat, seri FZ terbaru ini juga menggunakan optical drive Blu-ray yang baru-baru ini popularitasnya menggeser HD-DVD. Dengan Blu-ray ini, pengguna bisa menonton film berdefenisi tinggi (HD) yang lebih berkilai dibandingkan DVD, selain itu dimungkinkan pula merekam data dalam keping Blu-ray berkapasitas 50GB.
Untuk menyesuaikan kemampuan displai Blu-ray yang tajam, layar lebar 15,4 inci pada FZ38GU ini memakai teknologi Clear Bright High Color LCD 90 yang mampu menghasilkan kemurnian warna hingga 90% dari gambar aslinya. Melalui koneksi HDMI, tampilan ini juga dapat disalurkan ke LCD TV yang mendukung tampilan Full HD.
Untuk memuluskan aktivitas multimedia termasuk bermain game 3D terbaru, notebook diperlengkapi dengan kartu grafis GeForce 8600M GS yang sudah mendukung platform DX10 di Windows Vista. Dengan kapasitas harddisk hingga 300GB dan memori 2GB tentunya FZ38GU lebih siap menerima banyak materi digital untuk diproses. Selain ditujukan sebagai notebook yang “kuat” untuk bekerja, FZ38GU juga praktis dipakai sebagai player berkat penambahan panel audio-visual yang amat mudah dipakai.
Sony juga memberikan lapisan magnesium dan almunium pada notebook agar lebih kuat, namun berat total notebook hanya 2,7kg. VAIO VGN-FZ38GU dijual sekitar US$ 2.700 dan sudah termasuk dengan sistem Windows Vista Home Premium dan tamabahan software lain seperti SonicStage Mastering Studio, Roxio Media Creator 9.1, dan Norton Internet Security 2008.
Asus F9S
Pemindai sidik jari ditempatkan jauh di sisi kanan bawah, meminimalisir kemungkinan tersenggol tanpa sengaja.
Notebook kelas 12,1 inci selama ini identik dengan kinerja dan fasilitas yang terbatas. Ini tidak lepas dari ukurannya yang kecil (sehingga agak sulit ditambahkan beragam fasilitas) serta peruntukannya yang menyasar pengguna yang sering bepergian (yang nota bene tidak memerlukan notebook yang komplit).
Namun citra itu sedikit terpatahkan dengan kehadiran Asus F9S. Sebagai sebuah notebook kelas 12,1 inci, fasilitas dan kinerja notebook ini tak kalah dengan notebook kelas atas. Yang paling utama adalah penggunaan kartu grafis mandiri, nVidia GeForce 8400GM. Kartu grafis ini memang termasuk kelas low-end, namun setidaknya memiliki performa yang lebih bagus dari kartu grafis onboard yang digunakan mayoritas notebook kelas 12,1 inci maupun 14-15 inci. Di sisi kiri, Anda juga akan menemukan port HDMI (High Definition Multimedia Interface) yang juga biasanya tersedia di notebook kelas multimedia. HDMI ini sendiri berfungsi menghubungkan notebook ke perangkat TV atau proyektor untuk mengantarkan film definisi tinggi.
Kinerja notebook ini juga dapat diandalkan berkat penggunaan prosesor Intel Core 2 Duo T7500 (2,2GHz) dengan memori 2GB. Perpaduan ini dengan mudah menyelesaikan semua pengujian yang kami lakukan, bahkan dengan catatan waktu yang istimewa di antara semua notebook yang pernah kami uji. Dalam penggunaan sehari-hari, notebook ini juga jarang tersendat saat menjalankan sistem operasi Windows Vista Home Premium. Perlu dicatat kalau spesifikasi unit yang kami terima sedikit di atas standar (Asus F9S standar menggunakan Intel T7300 dan memori 1GB), namun pengujian yang lakukan setidaknya menunjukkan kemampuan besar yang ditawarkan notebook ini.
Bicara penggunaan, notebook ini berhasil membuat kami merasa nyaman ketika menggunakannya. Papan keyboardnya terasa nyaman saat diketik, juga tidak terasa panas meskipun digunakan dalam jangka waktu yang lama. Detail yang kecil namun penting telah dipikirkan Asus, seperti lampu indikator yang menyala saat mode WiFi aktif, serta indikator di layar yang menunjukkan tingkat volume, brightness, dan parameter lainnya. Pemindai sidik jari yang ditempatkan jauh di sisi kanan bawah juga meminimalisir kemungkinan tak sengaja tersentuh tangan.
---
Perlu diingat bahwa unit yang kami uji ini memiliki prosesor, memori, dan harddisk yang lebih tinggi dibanding Asus F9S versi standar (yang dibandrol dengan harga US$ 1499). Jadi silakan konsultasi dengan distributor Asus untuk mengetahui harga F9S dengan spesifikasi secanggih ini. Namun kartu grafis, port HDMI, dan pemindai sidik jari tetap ada di versi standarnya, jadi Asus F9S tetap bisa dibilang notebook ringan dengan kemampuan besar.
Plus: Dilengkapi kartu grafis mandiri, HDMI, dan dua batere; keyboard nyaman
Minus: Agak berat
Skor Penilaian:
Kinerja: 4,5
Fasilitas: 4,1
Penggunaan: 4,1
Harga: -
Skor total: -
Hasil Pengujian
Penggunaan prosesor dan memori kelas atas membuat kinerja Asus F9S dengan mudah mengalahkan notebook sekelas. Namun perlu dicatat unit yang kami uji memiliki prosesor dan memori di atas F9S versi standar.
Pengujian | Asus F9S | Acer Travelmate 6292 |
Multitasking Office 2007 | 57 detik | 1 menit 6 detik |
Membuat film | 1 menit 54 detik | 2 menit 5 detik |
Encoding video | 17 menit 39 detik | 27 menit 15 detik |
Encoding audio | 2 menit 52 detik | 3 menit 6 detik |
Daya tahan batere | ||
Memutar HD Video | 2 jam 24 detik | 1 jam 30 menit |
2 jam 16 detik | 1 jam 2 menit |
Spesifikasi Asus F9S
Prosesor | Intel Core 2 Duo T7500 (2,2 GHz, 4MB cache, FSB 800Mhz) |
RAM | 2GB, DDR2 |
Chipset | Intel GM965 |
Kartu Grafis | nVidia GeForce 8400M G |
Harddisk | 160 GB |
Optical drive | DVD±R DL |
Fasilitas | WiFi, Bluetooth, card reader, USB (3 buah), FireWire, kamera 1,3 MP, Express Card, HDMI, pemindai sidik jari |
Layar | 12,1 inch, resolusi 1280x800 pixel |
Kartu suara | Realtek ALC660, HD-Audio |
Sistem Operasi | Windows |
Batere | 7800/2400 mAh |
Dimensi | 31x27,3x(3,9-4) cm |
Bobot | 2,02 kg |
Garansi | 1 tahun |
Situs Web | id.asus.com |
Harga kisaran* | Mulai US$ 1499 |
BenQ Joybook R43
Gemerlap keindahan
Joybook R43 ini sendiri adalah notebook BenQ terbaru untuk kelas 14,1 inci. Segmentasi yang disasar beragam, terlihat dari variasi penggunaan prosesornya yang mulai dari Celeron sampai Core 2 Duo generasi terbaru (
Ternyata ada alasan dibalik harga yang kompetitif itu. Chipset yang digunakan Joybook R43 adalah SiS 671DX, bukan chipset dari Intel seperti yang digunakan notebook di kelasnya. Penggunaan chipset ini sedikit mempengaruhi kinerjanya. Yang paling terlihat adalah hasil 3Dmark 2006 yang cuma 122; agak ketinggalan dibanding notebook pengguna chipset Intel GM965 seperti Zyrex Cruiser NFT42 yang mencatat skor 381. Di aplikasi pengujian lain juga terlihat ketertinggalan Joybook R43, padahal prosesor yang digunakan praktis lebih bagus dibanding notebook Zyrex.
Fasilitas standar sebuah notebook sudah tersedia di notebook ini, seperti WiFi a/b/g, Bluetooth, Express Card, card reader, sampai DVD Writer. Namun tidak ada fasilitas kamera, sehingga Anda harus menggunakan webcam terpisah jika ingin melakukan memotret atau konferensi video.
Setelah menggunakannya beberapa saat, kami merasa puas dengan desain notebook ini secara keseluruhan. Fisiknya terasa kokoh, tanpa terasa paparan panas yang mengganggu. Layarnya terlihat terang, sementara speakernya terasa bertenaga untuk mendendangkan lagu. Hanya satu yang mengganjal, yaitu posisi tombol Ctrl yang tidak lagi di pojok kiri bawah dan digantikan tombol Fn. Kami banyak menggunakan tombol Ctrl saat mengetik, sehingga cukup membuat kikuk memencet Ctrl di posisi baru tersebut.
***
Apakah kegiatan komputasi Anda banyak melibatkan aplikasi 3D seperti bermain game atau memutar HD Video? Jika ya, BenQ Joybook R43 bukan untuk Anda karena kemampuan 3D-nya terbilang kurang bagus. Namun jika aplikasi Anda berkutat di aplikasi Office, mengirim email, atau berselancar di internet, notebook ini adalah pilihan yang menarik. Tidak saja karena desainnya, namun juga harganya yang begitu kompetitif. Sebagai gambaran, notebook sekelas seperti Acer Aspire 2920-301G25Mi dijual di atas angka US$ 1000. Versi Celeron dari R43 bahkan cuma dibandrol di angka US$ 569. (Wisnu Nugroho)
Plus : Harga kompetitif; desain bagus; kualitas layar dan speaker memuaskan
Minus: Kemampuan 3D gaming mengecewakan; tidak dilengkapi webcam dan S-Video.
Skor Penilaian
Kinerja : 3,9
Fasilitas : 3,15
Penggunaan : 4,1
Harga : 4,6
Skor Total : 3,9
Hasil Pengujian
Jika dibandingkan dengan Zyrex Cruiser NFT42 (Intel T7100, memori 1GB, chipset Intel GM965), performa BenQ Joybook R43 terlihat agak ketinggalan. Namun perlu dicatat Zyrex NFT42 adalah notebook 12,1 inci, sehingga kita tidak bisa membandingkan daya tahan baterenya.
Pengujian | BenQ Joybook R43 | Zyrex Cruiser NFT42 |
Membuat film | 2 menit 30 detik | 2 menit 24 detik |
Encoding video | 20 menit 15 detik | 20 menit 49 detik |
Encoding audio | 3 menit 4 detik | 3 menit 19 detik |
3DMark 2006 | 122 | 381 |
Daya tahan batere | ||
Memutar HD Video | 1 jam 10 menit | 1 jam 13 menit |
1 jam 22 menit | 1 jam 10 menit |
Spesifikasi BenQ Joybook R43
Prosesor | Intel Core 2 Duo T7250 (2GHz, 2MB cache, 800MHz) |
RAM | DDR2, 1GB |
Chipset | Sis 671FX |
Kartu Grafis | Sis 351 Mirage 128MB |
Harddisk | IDE, |
Optical drive | DVD Writer |
Fasilitas | WiFi a/b/g, Bluetooth, Card reader, USB (3x), Express Card. |
Layar | 14,1 inci, 1280x800 pixel |
Kartu suara | Realtek ALC883 |
Sistem Operasi | Windows Vista Home Premium |
Batere | 4800 mAh |
Dimensi | 33x25,2x3,5-4,4 cm |
Bobot | 2,3 kg |
Garansi | 1 tahun |
Situs Web | www.benq.com |
Harga kisaran* | US$ 799 |
BenQ S41: Pilihan yang Sulit Ditampik
PERFORMA | |
Multitasking Office 2007 | 1 menit 12 detik |
Membuat film | 2 menit 18 detik |
Encoding Video | 29 menit 33 detik |
Encoding Audio | 3 menit 12 detik |
DAYA TAHAN BATERE | |
Memutar HD Video | 1 jam 42 menit |
Battery Eater | 1 jam 21 menit |
SPESIFIKASI | |
Prosesor/memori | Intel T7100, 1,8GHz/1GB |
Chipset/Kartu grafis | Intel 965 Express/nVidia GeForce 8600M |
Harddisk/perangkat optik | SATA 120GB/DVD Writer |
Fasilitas | WiFi a/b/g, Bluetooth, Express Card, slot kartu memori (MMC, SD, MS), FireWire, USB 2.0 (3 buah), S-Video, modem, LAN |
Layar | 14,1 inci, 1280x800 pixel |
Sistem Operasi | Linux |
Kapasitas Batere | 4800 mAh |
Dimensi | 33,9x25,2x3,5-4,4 cm |
Bobot | 2,39 kg |
Garansi | 1 tahun suku cadang&internasional, 3 tahun service |
Situs Web | www.benq.com |
Harga Kisaran* | US$ 1149 |
LifeBook P1080, Notebook Fujitsu Berlapis Emas
LifeBook P1080 Pink Gold Edition yang baru saja dirilis sengaja dirancang dalam stok yang terbatas, ini disebabkan LifeBook versi baru ini diperkaya oleh lapisan emas berwarna pink yang sangat sporty. Dari otak, LifeBook P1080 dibekali dengan prosesor Intel Core 2 Duo SL7100 yang disokong dengan memori kapasitas 2GB sehingga mampu bekerja dengan gesit.
Urusan menampung data, LifeBook mengandalkan harddisk berkapasitas 250GB. Dibanding dengan edisi sebelumnya, edisi yang baru ini datang dengan fasilitas wireless 3,5G (HSDPA) WWAN. Tampilan layar lebar WXGA SuperFine seluas 12,1" yang dipadu dengan kamera berkapasitas 1,3 megapixel mampu melengkapi kehebatan LifeBook P1080 Pink Gold Edition ini.
Fujitsu juga melengkapi LifeBook P1080 dengan DVD writer dual-layer dan batere kualitas handal yang sanggup bertahan hingga 6 jam. Notebook anyar Fujitsu yang memiliki bobot 1,3kg ini akan diperkenalkan untuk pertama kalinya di pasar Australia dengan bandrol harga mulai $2,899. (ipm)
Gateway Dongkrak Spesifikasi Demi Raih Pasar
Seperti kata pepatah "Mempertahankan lebih sulit daripada Meraih", itulah yang kini coba dilakukan pabrikan komputer asal Amerika, Gateway. Demi mempertahankan posisinya, Gateway memiliki jurus jitu untuk tetap mempertahankan pelanggan yang kini sudah dipegang. Salah satu langkah yang diambil Gateway, diantaranya adalah dengan menaikkan spesifikasi produknya.
Gateway membuat 3 kategori yang digunakan untuk membedakan luas layar yang digunakan pada jajaran notebook anyarnya. Seri P merupakan notebook dengan layar seluas 17", seri M merupakan notebook berlayar seluas 15,4", sedangkan seri T merupakan notebook dengan luas layar paling minim, sekitar 14,1".
Ketiga seri notebook yang telah diupdate itu pun memiliki spesifikasi yang lebih hebat, seperti prosesor Intel Centrino Mobile Technology dan prosesor Intel Core 2 Duo. Namun tidak hanya notebook saja yang menjadi andalan Gateway, Desktop pun menjadi sasaran update yang niscaya dapat menarik konsumen lebih banyak lagi.
Gateway menghadirkan desktop seri FX, DX, dan GT yang masing-masing juga memiliki nilai plus tersendiri. Untuk kategori desktop, Gateway membekali produknya dengan prosesor Core 2 Quad Q9300 yang ditunjang dengan memori kapasitas hingga 6GB. Tidak ketinggalan GPU Nvidia GeForce 9800GT juga turut mendukung tampilan gambar yang apik. Gateway pun mematok harga yang bervariasi untuk jajaran seri anyar notebook dan desktopnya tersebut, mulai dari $549,99 hingga $999,99. (ipm)
Giliran Dell Merilis Notebook Tipis
Dell menambah jajaran notebook hebatnya dengan merilis produk yang dinamakan Dell E. Dell membagi produk Dell E dalam dua seri, yaitu seri layar 8,9 inci dan 12,1 inci. Seri dengan layar 8,9 inci lebih ditargetkan mampu menyaingi sub notebook sekelas Asus Eee PC. Sedangkan seri dengan layar 12,1 inci dirancang agar mampu menyaingi notebook tipis sekelas Macbook Air.
Dell E dibagi lagi menjadi dua versi, yaitu: model E Classic yang bandrol dengan harga super murah dan model E Video. Untuk model E Video pun terbagi lagi menjadi dua kelompok, yaitu E Video dan E Video+ yang didukung kapasitas RAM yang besar disertai media simpan berbasis flash. Namun untuk E Video+ memiliki bonus feature seperti kamera 0,3 megapixel dan Bluetooth. Seri E mengandalkan kekuatan pada prosesor Intel Diamondville dan kompatibel dengan sistem operasi Windows XP maupun Linux.
Seri Dell yang berlayar 12,1 inci (atau yang lebih beken disebut Dell E Slim) memiliki ketebalan hanya 0,8 inci sehingga pantas jika disejajarkan dengan beberapa notebook berbadan tipis sekelas Macbook Air, ThinkPAd X300 atau Envy 133. Seri E Slim dikabarkan bakal dilengkapi juga dengan feature WiMAX. Dell E bakal dirilis bulan Agustus mendatang, sedangkan E Slim sekitar bulan September. Sedikit bocoran, produk seri E akan dilepas dengan harga awal $299. (ipm)
Asus G1S: Notebook untuk Gamer
Minus: Port USB ditempatkan di belakang; mahal.
Fasilitas: 4,8
Penggunaan: 4,05
Harga: 3
Skor Total: 4,1
HASIL PENGUJIAN | |
Multitasking Office 2007 | 1 menit 1 detik |
Membuat film | 1 menit 58 detik |
Encoding Video | 26 menit 13 detik |
Encoding Audio | 2 menit 49 detik |
DAYA TAHAN BATERE | |
Memutar HD Video | 1 jam 16 menit |
Battery Eater | 1 jam 6 menit |
SPESIFIKASI | |
Prosesor/memori | Intel T7500, 2,2GHz/2GB |
Chipset/Kartu grafis | Intel 965 Express/GeForce 8600M GT |
Harddisk/perangkat optik | SATA 200GB/HD-DVD |
Fasilitas | WiFi a/b/g, Bluetooth, infra merah, Express Card, slot kartu memori (MMC, SD, MS), FireWire, USB 2.0 (4 buah), HDMI, eSATA (1 buah), S-Video, modem, LAN |
Layar | 15,4 inci, 1680x1050 pixel |
Sistem Operasi | Windows Vista Home Edition |
Kapasitas Batere | 4800 mAh |
Dimensi | 32.4x28.4x3.74 cm |
Bobot | 3,1 kg |
Garansi | 2 tahun garansi internasional (kecuali batere dan adaptor-1 tahun) |
Situs Web | www.asus.com |
Harga Kisaran* | US$ 2099 |
Lenovo Sandang Produsen PC Notebook Terbaik
“Tujuan kami adalah menghadirkan PC-PC dengan rancangan terbaik di dunia dan hal ini sebagian besar dicapai dengan memberikan layanan pelanggan dan dukungan terbaik. Mulai dari memiliki pasokan suku cadang yang memadai hingga dukungan melalui telepon yang efisien, kami fokus pada penyelesaian masalah PC pelanggan sebagai prioritas, “ kata Chris Askew, Senior Vice President, Lenovo Worldwide Services.
Dalam laporan survei TBR, Lenovo juga dinilai terus mempertahankan kepemimpinan dalam desain produk notebook ThinkPad. Salah satu notebook yang ditonjolkan ThinkPad X300 (diluncurkan pada Februari 2008) menekankan pada desain produk.
Selain itu, ketersediaan teknologi ThinkVantage juga dijadikan nilai tambah karena dapat memudahkan pelanggan saat mengakses koneksi jaringan sampai mengamankan dan memulihkan data. Dengan kombinasi teknologi Lenovo, pelanggan dapat menurunkan biaya kepemilikian PC dan memaksimalkan investasi mereka. (alv)
Zyrex Anoa
Untuk menjembatani kesenjangan digital, Intel meluncurkan komputer khusus untuk anak-anak di negara berkembang. Bagaimana konsep belajar era digital ini mengubah paradigma pembelajaran anak-anak Indonesia?
Meskipun proses adopsi produk teknologi informasi semakin luas, tidak dapat dipungkiri masih banyak warga bumi yang tidak mampu secara finansial sehingga belum terjangkau kemajuan teknologi tersebut. Padahal penggunaan teknologi informasi berikut penerapannya adalah faktor penting di era komputerisasi seperti saat ini.
Kesenjangan teknologi inilah yang belakangan menjadi kepedulian banyak pihak dan menelurkan inisiatif untuk menjembatani kesenjangan tersebut. Inisiatif pertama lahir dari yayasan OLPC (One Laptop per Child) yang mencoba menghadirkan laptop seharga US$ 100. Tidak lama kemudian, Intel pun melakukan hal yang sama dengan konsep yang disebut Classmate PC.
Konsep Classmate kurang lebih sama seperti OLPC, yaitu menghadirkan komputer murah (sehingga bisa dibeli orang kebanyakan atau disediakan negara), mudah digunakan untuk anak kecil maupun mereka yang belum pernah menggunakan komputer sebelumnya, dan didukung lingkungan belajar yang serba digital. Dan seperti halnya OLPC, Classmate PC didistribusikan untuk anak-anak di negara berkembang, termasuk di Indonesia. Intel kemudian mempercayakan Zyrex untuk mendistibusikan Classmate di Indonesia yang kemudian “mengindonesiakan” Classmate PC dengan nama Zyrex Anoa.
Hardware
Secara hardware, Anoa sebenarnya tidak lebih dari sebuah notebook dalam ukuran kecil; mirip seperti OLPC atau Asus Eee PC. Ukuran layarnya 7 inci, dengan prosesor Intel Celeron 900MHz dan memori 256MB. Media penyimpanannya sendiri adalah memori flash berukuran 4GB. Unit yang kami terima sudah dilengkapi dengan Windows XP dan Windows Office 2003 yang telah dimodifikasi khusus untuk perangkat dengan hardware terbatas ini. Tidak ada perangkat optik di Anoa, sehingga input data cuma dimungkinkan melalui slot USB dan kartu memori berbentuk SD Card.
Citra Classmate PC yang ditujukan untuk anak-anak jelas terlihat dari tampilan fisiknya. Tengok saja cover pelindungnya yang seperti tas sehingga mudah dibawa anak kecil. Sifat anak yang cenderung tidak hati-hati juga diperhatikan. Classmate dibuat tahan banting, sehingga akan tetap normal berfungsi meskipun jatuh dari ketinggian sekitar 1 meter (dan dibuktikan pihak Zyrex dengan membantingnya di hadapan kami dengan cukup keras). Namun itu dengan catatan sisi yang terbentur adalah sisi bawah, bukan sisi atas karena LCD-nya tetap rentan rusak jika terbentur. Selain itu keyboardnya juga tidak bermasalah jika ketumpahan air.
Lingkungan Belajar
Namun seperti kami sebut di awal, kekuatan Zyrex Anoa bukan pada sisi hardware, namun lebih ke dukungan lingkungan belajar di sekitarnya; tentu saja jika kondisi ideal dapat tercapai.
Konsep dasarnya seperti ini. Setiap murid akan membawa (atau sekolah menyediakan) Zyrex Anoa ke dalam kelas. Setiap kali dinyalakan, Anoa secara otomatis akan terhubung ke jaringan ethernet atau WiFi yang ada di dalam kelas tersebut. Di dalam jaringan tersebut juga terhubung notebook sang guru yang berisi materi pelajaran. Lalu dengan bantuan software khusus yang disebut e-Learing Class, sang guru dapat memberikan materi belajar dengan berbagai cara.
Contohnya pada mode Screen Broadcast, guru dapat menyebarkan materi pelajaran tersebut secara streaming ke setiap Zyrex Anoa yang dipegang murid. Pada mode ini, Anoa yang dipegang tiap murid akan menjadi mirror layar notebook sang guru, sehingga apa yang dilihat murid di layar Anoa sama persis seperti tampilan layar notebook sang guru. Jadi alih-alih menulis di papan tulis, sang guru cukup mengetikkan materi pelajaran di layar notebook, dan semua murid dapat melihatnya di layar Anoa mereka.
Lebih jauh lagi, guru juga bisa menyampaikan materi pelajaran dengan lebih menarik dengan cara memutar sebuah video, seperti jika ingin mengajarkan soal Hukum Newton atau susunan tata surya. Dan tidak perlu khawatir sang murid tidak akan memperhatikan pelajaran, karena pada mode tersebut Anoa seperti terkunci dan tidak merespon input dari sang murid melalui touchpad maupun keyboard.
Selain melakukan streaming materi pelajaran, ada banyak yang bisa dilakukan guru terhadap Zyrex Anoa yang dipegang murid. Contohnya pada mode Monitor and Control, guru bisa melihat layar tiap Anoa, sehingga bisa mengetahui jika ada murid yang kesulitan mengerjakan tugas (atau ada murid nakal yang tidak mengerjakan tugas). Bahkan guru bisa menjalankan ujian melalui Anoa, termasuk secara otomatis mengecek jawaban masing-masing murid. Artinya, praktis hampir semua kegiatan guru-murid yang terjadi di dalam kelas bisa tergantikan sistem Classmate ini.
Untuk menciptakan kondisi ini, sekolah tidak membutuhkan infrastruktur yang rumit. Selain Classmate PC, pihak sekolah cuma memerlukan notebook (untuk sang guru) dan access point untuk membuat jaringan WiFi di dalam kelas. Itu pun tidak perlu di semua kelas, karena notebook, access point, dan Zyrex Anoa bisa ditempatkan dalam lemari berjalan yang bisa dipindah-pindah ke semua kelas.
Yang lebih menantang sebenarnya adalah pada sisi software berisi materi pelajaran. Sistem belajar Classmate PC akan lebih efisien jika materi pelajaran disampaikan dalam bentuk animasi atau video interaktif sehingga memudahkan murid memahami materi tersebut. Karena itu tantangannya adalah bagaimana sekolah memperoleh materi tersebut. Pihak Zyrex sendiri sudah menggandeng software developer seperti Bamboomedia dan Fisika Ceria untuk menyediakan software tersebut, namun tetap dibutuhkan usaha yang besar untuk mendigitalkan semua materi pelajaran yang dibutuhkan anak-anak Indonesia.
Pengawasan Orang Tua
Salah satu kekhawatiran orang tua terhadap penggunaan perangkat komputasi untuk anak kecil adalah potensi penyalahgunaannya, seperti membuat anak kecanduan bermain game atau mengakses situs internet yang tidak sesuai umur mereka. Mengantisipasi masalah tersebut, Zyrex Anoa dilengkapi dengan Parentar Control yang dapat digunakan orang tua untuk mengontrol penggunaan perangkat ini oleh anak mereka di waktu luangnya.
Fungsi Parental Control ini meliputi software apa yang bisa dijalankan, situs apa yang bisa diakses, termasuk jam berapa software dan situs tersebut terbuka untuk anak kecil. Fungsi Parent CareFree juga akan menangkap (capture) layar secara acak dalam periode tertentu, sehingga orang tua bisa melihat apa saja yang dilihat anaknya ketika orang tua tidak di rumah. Sistem pengamanan ini diharapkan bisa menimalisir potensi penyalahgunaan Anoa oleh anak kecil.
Harga dan Ketersediaan
Pada awalnya Zyrex Anoa dijual sebagai sebuah solusi ke sekolah-sekolah, dan tidak dijual secara retail ke masyarakat umum. Namun permintaan yang begitu tinggi membuat Intel akhirnya mengijinkan Anoa dijual untuk umum. Sampai artikel ini ditulis, Zyrex belum bisa memastikan kapan Anoa akan resmi dirilis, namun mereka menjanjikan Februari ini Anoa akan tersedia dalam stok cukup banyak untuk dipasarkan ke sekolah maupun umum.
Zyrex Anoa akan tersedia dalam dua versi, yang dibedakan dari media penyimpannya. Versi pertama seperti yang kami coba, yaitu menggunakan memori flash 4GB dan dibandrol dengan harga Rp. 3,6 juta (tanpa sistem operasi). Versi kedua akan menggunakan harddisk 30GB dengan harga Rp. 3,9 juta (juga tanpa sistem operasi). Sebagai pembanding, Asus EeePC dijual dengan kisaran harga Rp. 3,6 juta (dengan sistem operasi Linux) dan Rp. 3,9 juta (dengan Windows XP); keduanya dengan media penyimpan berbentuk memori flash 4GB.
Kesimpulan
Saat ini konsep belajar menggunakan Zyrex Anoa sedang diuji coba di beberapa sekolah, dan kami akan kabarkan hasilnya begitu uji coba tersebut selesai. Ada banyak rintangan yang harus dilalui, namun kami berharap konsep pembelajaran menggunakan Zyrex Anoa ini akan berhasil. Coba bayangkan anak-anak Indonesia dapat belajar fisika, matematika, biologi, dan mata pelajaran lainnya dengan mudah dan interaktif, tanpa terbebani tumpukan buku pelajaran seperti yang kita lihat sekarang ini. Ada banyak tantangan yang harus dilalui, mulai dari bagaimana menyediakan Zyrex Anoa ke lebih banyak sekolah sampai pembuatan software berisi materi pelajaran. Namun dengan semangat kebersamaan dan sedikit kepedulian pemerintah, impian itu mungkin bisa jadi kenyataan. (Wisnu Nugroho)
Spesifikasi Zyrex Anoa
Prosesor | Intel Celeron |
RAM | 256MB |
Chipset | Intel 910GM |
Kartu Grafis | Intel GMA950 |
Harddisk | memori flash 4GB |
Optical drive | Tidak ada |
Fasilitas | WiFi, card reader, USB (2 buah), LAN |
Layar | 7 inch, resolusi 800x480 pixel |
Kartu suara | High Definition |
Sistem Operasi | Windows XP |
Batere | Tidak menyebutkan |
Dimensi | 24x19x3,9 cm |
Bobot | 1,48 kg |
Garansi | 1 tahun |
Situs Web | www.classmatepc.com |
Harga kisaran* | Rp. 3,6 juta (4GB); Rp. 3,9 juta (30GB) |